CATATAN.CO.ID, Sampit – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Susiawati mengatakan Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada tiga hal.
Ketiga hal tersebut meliputi fleksibilitas, penguatan karakter melalui Projek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5), dan pemenuhan yang menyesuaikan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.
“Kurikulum Merdeka sendiri ada tiga titik berat. Yang pertama lebih fleksibel bagi tenaga pengajarnya untuk menetapkan kurikulumnya sendiri karena dibebaskan untuk memilih,” jelasnya, Kamis, 16 Februari 2023.
Sambungnya, kemudian yang kedua terdapat penguatan karakter melalui Projek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5). Selanjutnya, yang ketiga adalah pemenuhan terhadap karakter sekolah.
“Jadi, menyesuaikan nanti. Kalau memang sekolahnya tidak mampu untuk melaksanakan pertemuan daring misalnya, menyesuaikan,” terang Susiawati.
Ditekankannya pula, seminim apapun sarana dan prasarana yang dimiliki suatu satuan pendidikan. Menurutnya, satuan pendidikan tersebut tetap akan mampu melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Adapun, Susiawati baru saja menghadiri pembukaan Workshop Nasional “Meningkatkan Kompetensi Melalui Praktik Baik yang Tercermin dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM)”.
Workshop tersebut diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Kotim (PGRI Kotim).
Workshop tersebut digelar di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kotim, Jalan Jenderal Sudirman Sampit, Senin, 13 Februari 2023.
Ketua PGRI Kotim, Suparmadi mengatakan penyelenggaraan Workshop tersebut merupakan sebuah bentuk komitmen PGRI Kotim sebagai mitra Pemerintah Daerah melalui Disdik Kotim. Agar, bidang pendidikan di Kotim semakin maju.
“Karena tugas guru sangat berat dalam rangka untuk bagaimana mencerdaskan anak-anak bangsa. Artinya, punya strategi atau kemampuan secara khusus,” ungkap Suparmadi. (C10)