CATATAN.CO.ID, Sampit – Pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini, tarif angkutan darat juga turut mengalami kenaikan harga. Berikut daftarnya, hasil himpunan tim catatan.co.id.
Hasil pantauan tin catatan.co.id pada Hari Minggu, 18 September 2022, kenaikan tarif cukup signifikan pada moda transportasi minibus travel. Hal ini dipicu oleh kenaikan pertalite yang menjadi bahan bakar utama kendaraan minibus travel dari Rp7.650 menjadi Rp10.000
Kenaikan tarif minibus travel rata-rata adalah sebesar Rp25.000 sampai Rp30.000. Hal itu dikatakan oleh Fair, salah satu karyawan jasa minibus travel.
“Ya, untuk tarif sendiri juga pada naik, ya. Sekitar 20-30 persen lah atau Rp 20.000-Rp 30.000. Contohnya tarif untuk trayek Sampit-Palangkaraya maupun Sampit-Pangkalan Bun naik dari Rp 150.000 menjadi Rp 180.000. Untuk tarif trayek Sampit-Banjarmasin, naik dari Rp 300.000 menjadi Rp 380.000,”
Kenaikan tarif travel diakui oleh beberapa karyawan dan supir travel menurunkan jumlah okupansi penumpang. Salah satu karyawan jasa minibus travel, Fair mengatakan bahwa jumlah penumpang semakin menurun sejak tarif tiap trayek naik.
“Kendalanya itu karena BBM naik, penumpang semakin sepi. Kemarin saja waktu tarif masih Rp 150.000, masih banyak yang nawar. Apalagi sekarang,” imbuh Fair.
Fair pun berharap kondisi perekonomian masyarakat kembali pulih. Dengan begitu, penggunaan jasa minibus travel kembali bergairah.
“Harapannya sih ekonomi bisa naik lagi. Biar penumpang travel bisa naik lagi jumlahnya,” lanjut Fair.
Sementara itu, berdasarkan hasil pencarin data di lapangan oleh catatan.co.id, untuk trayek lainnya pada jasa minibus travel juga mengalami kenaikan. Sebut saja untuk trayek Sampit-Samuda naik dari Rp 80.000 jadi Rp 100.000, Sampit-Kuala Pembuang dari Rp 100.000 jadi Rp 125.000, Sampit-Parenggean naik dari Rp 120.000 jadi Rp 150.000.
Berbeda dengan minibus travel, Kenaikan tarif jasa layanan bus tidak terlalu berdampak signifikan dengan jumlah penumpang. Hal itu ditengarai karena kenaikan solar yang besarnya tidak seperti kenaikan BBM jenis pertalite. Solar hanya naik dari Rp 5.150 ke Rp. 6.800.
Hal itu pun diamini oleh salah satu karyawan perusahaan jasa otobus, yang bernama Titin. Dia mengatakan bahwa secara keseluruhan tarif untuk semua trayek hanya naik Rp 10.000.
“Ya, kenaikan tarif ada di kelas AC bisnis dan eksekutif, sebesar Rp 10.000 untuk semua trayek. Kalau ongkos untuk armada sendiri naik, ya dari sekitar Rp 1,5 juta” imbuh Titin.
“Enggak ada pengaruh sih, kita masih aman-aman aja,” imbuh Titin menjelaskan bahwa jumlah penumpang bus relatif masih stagnan dan tidak mengalami penurunan seperti yang terjadi pada jasa minibus travel.
Adapun berdasarkan hasil pencarian data tim catatan.co.id , tarif untuk bus setiap trayek setelah kenaikan adalah Sampit-Pangkalan Bun dan Sampit Palangkaraya Rp110.000 untuk AC Bisnis dan Rp 120.000 untuk kelas Eksekutif. Sementara untuk Sampit-Banjarmasin adalah Rp220.000. (C10)