Calon Dokter Muda dari Sampit Meninggal Dunia Tidak Wajar

Winda (baju putih) masiswi kedoktaran yang diduga korban pembunuhan semasa hidup.
Winda (baju putih) masiswi kedoktaran yang diduga korban pembunuhan semasa hidup.

CATATAN.CO.ID, Sampit –  Seorang mahasiswi kedokteran semester akhir di Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, asal Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meninggal secaea tidak wajar. Ia diduga telah menjadi korban pembunuhan.

Perempuan berusia 21 tahun tersebut diketahui bernama Winda Cristina Djayanti Pakpahan, Putri sulung dari Erwin Open Pakpahan (53) yang merupakan warga komplek Perumahan Arjuno 14, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang.

Menurut Erwin (53) satu hari sebelum meninggal dunia tepatnya  Rabu malam, 16 Agustus 2023 anak pertamanya itu dijemput teman laki – laki yang diketahui berinisial R.

“Pulang dia sekitar pukul 23.00 dalam kondisi badan lemas dan muntah. Saya tanya dia jawab habis minum wine (Anggur) sampai keesokannya kondisinya belum normal di situ saya curiga sama istri, singkat cerita kami bawalah ke rumah sakit murjani,” terangnya.

Sesampainya dibrumah sakit Erwin mengatakan kondisi kian memprihatinkan hingga akhirnya dokter menyatakan meninggal dunia.

“Di situ dokter bilang meninggalnya tidak wajar harus dilakukan autopsi yang diduga kuat disebabkan dari minuman tersebut. Kami pun melapor ke Polres Kotim, setelah dimintai keterangan polisi meminta izin kepada kami untuk dilakukan autopsi setelah berembuk disetujuilah,” tutur Erwin.

Seraya polisi menyelidiki Erwin dibantu oleh keponakannya menelusuri sendiri apa yang terjadi malam itu kepada teman dekat korban termasuk R. Dan terungkap korban ternyata tidak meminum anggur melainkan oplosan.

“Sepertinya oplosan tapi botolnya berbeda dari dari botol alkohol pada umumnya. Karena cairan tersebut berwarna kuning dan terisi di botol jenis obatan seperti infus,” paparnya kembali.

Dijelaskan Erwin R adalah teman masa kecil korban semenjak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. R adalah mahasiswa di salah satu universitas di Surabaya.

Kebetulan saat itu mereka sedang libur kuliah dan pulang ke Sampit. Pihak keluarga mengizinkan keduanya pergi karena sudah percaya terhadap R.

“Dari informasi yang kami terima Winda diajak ke kediaman R di Jalan Jaya Wijaya Kelurahan Sawahan. Di sanalah Winda meminum cairan itu,” kata Erwin.

Erwin beserta keluarga merasa sangat terpukul atas meninggalnya Winda. terlebih Winda dalam waktu dekat akan menggelar wisuda S1-nya sebagai dokter muda.

“Kami menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini sehingga terungkap siapa dalang dibalik semua ini,” pungkasnya.(C20)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *