CATATAN.CO.ID, Sampit – Lonjakan jumlah siswa yang ingin bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) membuat kapasitas MAN 1 Kotawaringin Timur (Kotim) tak lagi mencukupi. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kotim menyiapkan lahan hibah untuk pembangunan MAN baru di kawasan Jalan Lingkar Utara.
Bupati Kotim Halikinnor menegaskan proses hibah lahan saat ini sedang dikaji Bagian Aset Pemkab. Menurutnya, penambahan sekolah baru menjadi solusi jangka panjang agar anak-anak tidak kesulitan memperoleh akses pendidikan berbasis Islam.
“Sudah dalam proses, saat ini sedang dikaji di bagian aset karena saya ingin ada MAN baru. Kita tidak mengembangkan MAN yang ada, tetapi menambah MAN. Sekarang sudah ada MAN 1, nanti MAN 2 kalau perlu kualitasnya lebih bagus lagi,” ucap Halikinnor, Selasa, 7 Oktober 2025.
Bupati menambahkan, lahan yang dihibahkan masyarakat itu memang diprioritaskan untuk pembangunan sekolah tingkat SLTA. Ia berharap kehadiran MAN 2 bisa meningkatkan mutu pendidikan Islam sekaligus menampung antusiasme masyarakat yang semakin besar.
Desakan percepatan pembangunan juga datang dari DPRD Kotim. Ketua Komisi III DPRD, Dadang Siswanto, mengingatkan pemerintah agar tidak menunda langkah ini terlalu lama.
“Ketimpangan antara jumlah peserta didik dan ruang belajar di Sampit akan semakin parah jika pembangunan sekolah terus tertunda. Kami akan segera memanggil Bagian Aset dan Dinas Pendidikan untuk memastikan status lahan ini segera dituntaskan. Jangan sampai peluang ini hilang hanya karena kelambanan birokrasi,” tegas Dadang.
Menurutnya, pendidikan adalah investasi besar bagi masa depan generasi muda. Karena itu, DPRD menilai percepatan pembangunan MAN 2 harus diposisikan sebagai prioritas utama daerah. (C-21)
								
											








