CATATAN.CO.ID, Sampit – Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur mewakili daerah ini untuk mengikuti lomba Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Kalimantan Tengah.
“Hari ini kami menyambut tim penilai lomba BUMDes dari Provinsi Kalteng,” kata Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi, Senin, 14 Agustus 2023.
Dia memaparkan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang terdiri dari 6 desa 5 kelurahan. Desa bapeang menjadi salah satu desa andalan di kecamatan.
“Beberapa tahun lalu pernah menang lomba desa. Tahun ini juara 2 lomba posyandu di kotim,” ujar Eddy.
Desa Bapeang memiliki BUMDes Nusantara Jaya Mandiri dengan jenis usaha yakni membantu masyarakat dalam menyediakan gas 3kg, membantu masyarakat mendapat akses wifi, dan pernah melaksanakan PDAM di desa.
Ke depan, BUMDes Nusantara Jaya Mandiri direncanakan mengelola hasil dari penanaman kebun sawit 30 hektar dan bekerja sama dengan pabrik pupuk agar warga sekitar mudah mendapatkan pupuk.
“Harapan kami BUMDes memberi manfaat sebesar-besarnya di desa. Kami berharap masukan saran supaya BUMDes lebih maju dan bermanfaat, kalau menang itu bonus,” tutupnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Tim Penilai Lomba BUMDes Murtadho Basri mengatakan. Ada sejumlah kriteria penilyang harus dilalui BUMDes Nusantara Jaya Mandiri di Desa Bapeang.
“Yang pertama terkait kelembagaan BUMDes. Seperti apa sudah berbadan hukum, kepengurusannya ada atau tidak, dan peraturan yang mendasari,” ujar Murtadho.
Manajemen BUMDes menjadi kriteria penilaian kedua. Itu meliputi seperti apa SOPnya dan apakah sudah ada kajian usaha prosedur pelayanan.
Ketiga, unit usaha berkembang dengan baik atau tidak dan menguntungkan atau menghasilkan. Keempat, kerja sama kemitraan BUMDes yakni selama beroperasi apakah sudah melakukan kemitraan dengan perusahaan sekitar.
Kelima, laporan administrasi dan laporan keuangan apakah sudah tertata rapi. Laporan keuangan harus sudah tersusun dengan perjenis usaha.
Keenam, dalam pelaksanaan BUMDes apakah sudah memberikan manfaat baik kepada masyarakat maupun pemerintah desa.
“Selama menjalankan usaha ada kegiatan sosial yang dilakukan misalnya memberi masyarakat yang tak mampu dari hasil panen, membantu anak putus sekolah, atau membantu pemasangan listrik masyarakat tak mampu dan hal lain terkait sosial,” kata Murtadho. (C4)