CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala SMPN 3 Sampit, Siti Khadijah mengatakan, briket dari daur ulang limbah karya SMPN 3 Sampit telah teruji di laboratorium luar daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Inovasi dalam pemanfaatan limbah daun kering, limbah rumah tangga yang berupa briket. Itu sudah diuji di laboratorium Banjarbaru, dan sudah diakui bahwa itu bisa sebagai pengganti gas,” katanya, Minggu, 5 Maret 2023.
Disebutkannya, briket daur ulang limbah karya SMPN 3 Sampit itu juga mendapatkan penghargaan juara 2 lomba Kreasi dan Inovasi Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Krenova) 2022.
Karya tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tersebut untuk kategori pelayanan publik Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tentu, prestasi itu merupakan capaian yang membanggakan.
Mengingat, saingan SMPN 3 Sampit dalam kompetisi Krenova bukan hanya dari satuan pendidikan seperti lomba pada umumnya. Melainkan, dari OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Kotim.
“Alhamdulillah, sekolah kita juga mendapat penghargaan juara 2 pada lomba inovatif yang diadakan oleh Kabupaten Kotim yang penghargaannya juga diberikan di Rumah Jabatan Bupati Kotim. Yang juara 1 dari Bappelitbangda,” papar Siti.
Briket daur ulang limbah tersebut juga sudah dipamerkan pada Gebyar Merdeka yang diadakan di Dinas Pendidikan Kotim, 27 Desember 2022 lalu.
Tim dari SMPN 3 Sampit memajang karya briket dari limbah tersebut dengan mengaplikasikannya langsung dalam proses memasak pepes ikan. Mereka pun menjual pepes ikan tersebut sebagai demonstrasi untuk menunjukan hasil pemasakan dengan karya briket itu.
Alhasil, inovasi tersebut pun mengundang ketertarikan Bupati Kotim, Halikinnor. Pada acara Gebyar Merdeka yang dilaksanakan 27 Desember 2022 lalu itu, Halikin bahkan tampak membeli pepes ikan yang dibakar dengan menggunakan briket daur ulang limbah SMPN 3 Sampit. (C10)
