Bermodalkan Ban dan Tali Bekas, Siswa SMPN 11 Sampit Kreasikan 1 Set Meja Keren

3 orang siswa SMPN 11 Sampit mempresentasikan kreasi daur ulang sampah dari ban dan untaian tali bekas di depan juri Joni Parwoto berbaju putih Minggu 23 Oktober 2022
3 orang siswa SMPN 11 Sampit mempresentasikan kreasi daur ulang sampah dari ban dan untaian tali bekas di depan juri Joni Parwoto berbaju putih Minggu 23 Oktober 2022

CATATAN.CO.ID, Sampit – Bermodalkan ban dan untaian tali bekas, sekelompok pelajar SMPN 11 Sampit mampu membuat 1 set meja. Kreasi itu dibuat sebagai bentuk partisipasi nyata para pelajar dalam mengurangi timbulan sampah.

“Siswa mengebor sendiri. mengecat sendiri. Semuanya dikerjakan sendiri,” ujar Sri Haryatie, Wakil Kepala SMPN 11 Sampit, Senin, 24 Oktober 2022.

Bahan-bahan yang digunakan pun hampir semuanya terbuat dari barang bekas. Bahan-bahan barang tersebut meliputi, ban bekas, tali tambang, triplek bekas, dan kursi bekas, cat, dan cat semprot.

Kreasi lomba itu pun bahkan telah mendapat penghargaan dalam sebuah kompetisi. Tepat hari Minggu kemarin, 23 Oktober 2022, mereka berhasil meraih juara 2 dalam sebuah lomba yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim.

Lomba tersebut bertajuk “Kreasi Daur Ulang Sampah”. Kelompok siswa itu pun diberi waktu 3 jam untuk mengerjakan kreasi tersebut. Namun, kelompok yang terdiri dari 3 siswa kelas 8 tersebut mampu mengerjakannya hanya dalam waktu 2,5 jam.

Bukan tanpa alasan, kelompok siswa tersebut mampu menjadi salah satu juara karena berdasarkan beberapa indikator penilaian. Kriteria pemenang pun diungkapkan Sekretaris DLH Kotim, Joni Parwoto sekaligus penyelenggara pada Minggu kemarin.

“Kriteria pertama, kita melihat dari mana asal sumber sampahnya, keberlanjutan produk, korelasinya terhadap polusi, nilai ekonominya, dan kontekstual Kotim,” sebut Joni.

Kriteria selanjutnya dinilai dari biaya produksi, efisiensi pengerjaan, kesehatan, dan aspek teknologi. Sementara itu, kriteria terakhir ditinjau dari segi keamanan, nilai guna, dampak pengurangan polusi, dan potensi pengembangan.

Sri Haryatie pun mengatakan, siswa/siswinya tersebut cukup senang setelah mendapat predikat juara pada lomba tersebut. Mereka pun semakin termotivasi untuk terus berkarya, termasuk di bidang pengolahan sampah. (C10) 

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *