Banyak Warga Batuk-Batuk, ini Penjelasan Dinkes Kotim

Ilustrasi.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Dalam beberapa waktu belakangan masyarakat Kotawaringin Timur, khususnya Kota Sampit, banyak yang mengeluhkan terserang batuk, tanpa tahu penyebabnya yang jelas.

“Saya sudah beberapa hari batu enggak sembuh-sembuh. Padahal sudah minum obat,” ungkap Deviana, Rabu, 7 September 2022.

Tak hanya itu, hal serupa juga kerap dileluhkan sejumlah warga lainnya. Sebagian dari mereka khawatir terjangkit Covid-19.

Dikonfirmasi terkait ini, Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, menegaskan itu merupakan gejala penyakit musiman akibat perubahan cuaca.

Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur mengimbau masyarakat agar mewaspadai penularan penyakit yang biasa muncul saat pergantian musim atau pancaroba seperti sekarang.

“Masyarakat harus bisa menjaga daya tahan tubuhnya, karena pergantian musim biasanya ada beberapa penyakit yang dikhawatirkan gampang menyerang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi.

Umar Kaderi menyebutkan, penyakit-penyakit yang kerap kali dialami di musim pancaroba seperti sekarang di antaranya flu, batuk hingga demam berdarah.

“Biasa saja itu, setiap tahun terjadi. Banyak flu dan batuk tapi setelah dites antigen hasilnya negatif. Artinya tidak ada hubungannya dengan Covid-19,” tegas Umar Kaderi.

Diakuinya, tidak sedikit masyarakat mengalami flu dan batuk saat ini di wilayah setempat. Namun, itu penyakit musiman yang tidak ada kaitannya dengan kasus Covid-19. Hanya karena fenomena perubahan cuaca.

Dinkes Kotim pun mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta meningkatkan kebugaran tubuh.

“Setiap hari olahraga 20 menit, makan makanan cukup nutrisi dan istirahat cukup insya Allah mencegah dari penyakit di musim seperti ini,” katanya

Dia justru mengingat warga akan potensi penyakit berbahaya lainnya yang bisa meningkat saat cuaca seperti sekarang. Misalnya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Apalagi DBD di Kotim saat ini ada peningkatan kasus jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak Januari hingga Agustus 2022 ditemukan 29 kasus DBD dan tahun lalu yang hanya ada 7 kasus.

“Tahun lalu masih rendah tahun ini mengalami peningkatan seiring meningkatnya kasus demam berdarah di daerah lain,” ungkapnya. (C1)

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *