CATATAN.CO.ID, Sampit – Asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam. Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Sanidin berharap Pemkab Kotim bagikan masker gratis kepada masyarakat.
“Tentunya untuk menghindari terjadinya penyakit akibat asap karhutla, Pemerintah Daerah ada gerakan semacam bagi-bagi masker gratis kepada masyarakat,” katanya, Rabu, 16 Agustus 2023.
Hal ini sebagai langkah pencegahan merebaknya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat menghirup udara yang terkontaminasi asap karhutla.
Sanidin pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan. Terutama saat ini, kabut asap sudah mulai melanda daerah setempat.
“Upaya pencegahan ini tidak hanya tugas pemerintah tetapi tugas bersama pemda, elemen masyarakat dan tokoh masyarakat untuk menjaganya,” tutur Sanidin.
Asap yang timbul akibat bencana karhutla memang mengancam kualitas udara Kotim. Tercatat, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kotim pada Senin, 14 Agustus 2023 pukul 06.00 WIB masuk kategori “Tidak Sehat”.
Pengukuran angka ISPU Kotim terekam oleh alat monitoring kualitas udara Dinas Lingkungan Hidup Kotim, Air Quality Monitoring System (AQMS). Pada layar monitoring, angka ISPU Kotim menunjukan nilai 105.
“Berdasarkan standar nilai ISPU, kategori sehat jika nilai ISPU 0-50, kategori sedang jika nilai ISPU 51-100, tidak Sehat 101-200, sangat tidak sehat 201-300, dan berbahaya jika nilai ISPU lebih dari 300,” kata Kepala DLH Kotim, H Machmoer melalui Person in Charge (PIC) AQMS DLH Kotim, Budi Suryono.
Pada kategori “tidak sehat”, tingkat kualitas udara bersifat merugikan pada tumbuhan, manusia dan hewan.
Pada layar tersebut pula, tampak nilai Particulate Matter 2,5 (PM 2,5) menjadi parameter dengan nilai paling tinggi di antara parameter lainnya. Bahkan, nilai PM 2,5 termasuk kategori “tidak sehat”.
“Biasanya Partikulat Meter (PM2,5) yang membuat tinggi itu salah satunya karhutla, debu, letusan gunung berapi,” terang Budi.
Benar saja, akhir-akhir ini karhutla memang sering terjadi di Kotim. Saking seringnya, karhutla bahkan bisa terjadi sebanyak 10 kali dalam sehari. (C10)