CATATAN.CO.ID, Sampit – Khitan massal dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Kabupaten Kotawaringin Timur, dimanfaatkan masyarakat khususnya para orang tua untuk mengkhitan atau menyunat anaknya secara gratis. Mereka mengaku terbantu dengan adanya kegiatan tersebut.
“Kalau khitan mandiri atau datang sendiri ke mantri atau tempat khitanan biayanya lumayan besar. Makanya dengan khitan massal ini sangat terbantu sekali,” ungkap Ratna, salah seorang orang tua peserta khitan, Rabu, 2 November 2022.
Pertimbangan biaya yang cukup besar membuat para orang tua berbondong-bondong membujuk dan membawa anaknya ke rumah jabatan bupati Kotim di Jalan Achmad Yani Sampit untuk mengikuti khitan massal.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menyebutkan target awal pihaknya hanya 100 peserta. Namun saat pelaksanaannya ternyata melebihi bahkan bisa dikatakan membludak.
“Awalnya kami pesimis karena sekolah dasar masih belum libur. Tapi nyatanya sudah mencapai 290. Itu pun kami batasi,” kata Umar.
Tingginya minat masyarakat ini salah satunya karena khitan yang dilaksanakan gratis. Sehingga cukup meringankan beban para orang tua. Bila di luar khitanan massal ini biayanya bisa mencapai Rp400 ribu hingga Rp900 ribu.
Menangangi membludaknya peserta, panitia menugaskan sebanyak 70 orang petugas operator khitan. Kemudian dibagi menjadi dua sesi yakni sesi pertama dari pukul 08.00-13-00 dan sesi kedua 13.00 – selesai.
“Semoga khitan massal ini selesai dalam sehari,” ujar Umar Kaderi.
Khitanan massal yang dilaksanakan di rumah jabatan bupati ini dilaksanakan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-58. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Dinkes Kotim dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Sementara itu Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor mengingatkan agar para orang tua agar memperhatikan anak-anaknya pascakhitan. Sehingga anak cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
“Jangan biarkan melakukan aktivitas yang bisa membahayakan luka anak. Manfaatkan juga untuk belajar agar jangan jangan sampai ketinggalan jauh pelajarannya,” imbau Khairiah. (C1)