CATATAN.CO.ID, Sampit – Angka partisipasi sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum mencapai 60 persen. Hal ini disoroti oleh Sekretaris Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2024, Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kotim pada jenjang SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tergolong rendah, yakni sekitar 58,05 persen, di bawah rata-rata nasional yang mencapai 64,32 persen,” ujarnya, Selasa, 22 April 2025.
Menurut Riskon, kondisi tersebut mengindikasikan perlunya upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan akses serta partisipasi pendidikan, khususnya pada tingkat menengah.
Padahal, lanjutnya, Fraksi Golkar menilai peningkatan mutu pendidikan bersama layanan kesehatan merupakan pondasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Karena itu, Fraksi Golkar mendorong pemerintah daerah agar terus meningkatkan mutu layanan dan akses pendidikan melalui penguatan sarana dan prasarana belajar yang memadai, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik agar mampu menghadapi tantangan tersebut secara efektif,” tegas Riskon.
Selain pendidikan, Riskon juga menyinggung sektor kesehatan, khususnya persoalan stunting yang dinilainya sebagai tantangan serius yang harus segera ditangani.
“Data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat tahun 2023 mencatat prevalensi stunting sebesar 19,14 persen di Kotawaringin Timur. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam bidang kesehatan, penguatan layanan puskesmas serta pelaksanaan program pencegahan stunting harus menjadi prioritas utama demi terciptanya generasi muda yang sehat dan produktif. (C10)