CATATAN.CO.ID, Sampit – Akses jalan ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sulit dijangkau. Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H Rudianur menyarankan hal berikut ini.
“Karena di situ ada hutan. Hutan itu adalah Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi Konversi (HPK),” katanya, Minggu, 20 Agustus 2023.
Dia mengimbau kepada pemerintah daerah setempat agar berkoordinasi atau menyampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bagaimana hutan tersebut bisa dimanfaatkan.
“Terutama alih fungsi lahan tersebut salah satunya menjadi lahan pertanian. Biar tidak lagi terjadi kebakaran-kebakaran yang berkepanjangan,” ucap Rudianur yang juga merupakan legislator dari Daerah Perwakilan (Dapil) III.
Menurutnya, permasalahan karhutla ini merupakan permasalahan klasik dan bukan hal yang baru bagi Kotim.
Selain itu, Rudianur juga mengimbau dinas terkait agar bersinergi dengan pihak kecamatan, desa, dan masyarakat dalam penanggulangan karhutla.
“Kalau soal jumlah personel petugas. Memang pastinya kurang untuk mengcover area lahan yang terbakar. Maka dari itu perlu adanya sinergi di lapangan,” tuturnya.
Dengan demikian, apabila terjadi karhutla di suatu tempat bisa segera teratasi dan tidak berlarut-larut.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim bahkan telah mendapatkan bantuan helikopter water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna memadamkan karhutla.
“Helikopter water bombing telah dikerahkan tiga hari berturut-turut pada 16,17, dan 18 Agustus 2023 untuk memadamkan kebakaran lahan di wilayah Pulau Hanaut, Baamang Hulu, dan Mentaya Hilir Selatan, dan Mentawa Baru Ketapang,” kata Sekretaris BPBD Kotim, Arief. (C10)