CATATAN.CO.ID, Sampit– Menjalani pengobatan kemoterapi tiga minggu menjadi hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Agung Setyono, seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani Sampit.
Bagaimana tidak, tentu hal ini sangat menyakitkan dan memberatkan bagi dia. Baik dari sisi kesehatan maupun biaya.
Namun ia bersyukur seluruh pengobatannya dijamin lewat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Agung Setyono merupakan peserta Program JKN yang terdaftar dalam kepesertaan segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Dirinya didiagnosa kanker dan harus menjalani pengobatan kemoterapi di RSUD dr Murjani Sampit sejak Oktober tahun 2023 lalu.
“Awalnya pas pulang kampung di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Tulung Agung ada benjolan di Paha saya, dan saat itu masih belum ketahuan kalau kanker karena menurut rumah sakit yang di sana itu hanyalah tumor dan dapat diobati,” ungkapnya.
Agung menambahkan setelah kembali lagi ke Sampit ternyata sakitnya makin terasa dan dilakukan pengobatan di RSUD dr Murjani Sampit.
Namun karena di Sampit saat itu belum ada fasilitas untuk pengobatan kemoterapi akhirnya dirujuk ke RSUD yang ada di Kota Palangka Raya. Di sana sempat satu kali kemoterai, kemudian di kembalikan ke Sampit.
“Karena di Sampit sudah dibuka untuk pengobatan kemoterapinya akhirnya saya dikembalikan lagi ke RSUD Sampit Murjan. Alhamdulillah sangat bersyukur selama saya menjalani pengobatan kemoterapi ini semua dijamin oleh program JKN, tidak ada iuran biaya tambahan dan juga semua obat-obatan dijamin oleh Program JKN,” jelasnya.
Selama menjalani pengobatan Agung juga menggungkapkan bahwa dirinya dilayani dengan sangat ramah oleh pihak perawat dan dokter. Tidak ada dibeda-bedakan antara dirinya peserta JKN PBI dan juga peserta Umum.
“Saya berharap Program JKN bisa terus ada karena memang tidak bisa memikirkan apabila saya harus membayar secara pribadi, dan saya juga berharap bisa segera sembuh. Sebab pengobatan kemoterapinya yang saya lakukan cukup menguras tenaga dan energinya karena sekali kemoterapi membutuhkan waktu kurang lebih 22 jam,” tutupnya. (C8)