CATATAN.CO.ID, Sampit – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah saat ini gencar mengumpulkan stok darah untuk keperluan medis kabupaten itu. Saat ini stok darah di Kotim minim, dan perlu lebih banyak relawan untuk mendonorkan darahnya.
“Saat ini stok darah menipis, kami berharap dari perusahaan atau instansi agar melakukan donor darah massal,” ungkap Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Timur, dr Yuendri Irawanto, Selasa, 12 Juli 2022.
Hingga Selasa siang, 12 Juli 2022, stok darah di UDD PMI Kotim, ada sebanyak 128 kantong. Jumlah itu belum ideal untuk permintaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit yakni sekitar 40 kantong setiap harinya.
“Memang kebutuhan sekitar 40 tapi kami harus memastikan ketersediaan untuk empat hari ke depan. Jadi kalau masih 128 belum aman, kami baru lega kalau stok ada 200 kantong,” ujarnya.
Menurut Yuendri, suplai darah ini merupakan pilihan terakhir dari pengobatan. Di sisi lain darah tidak bisa diproduksi di luar tubuh manusia . Sehingga ketersediaan darah sangat vital.
Momentum Iduladha yang biasanya menarik minat masyarakat mendonor pun ternyata tak mampu mendongkrak stok darah. Hal ini terjadi karena menurunnya frekuensi kegiatan mendonor darah massal yang biasa dilakukan instasi atau perusahaan.
“Jadi bukan masalah momentum Iduladhanya, frekuensi perusahaan atau instansi yang mendonor berkurang. Karena kebetulan pasca-Iduladha biasanya bertepatan dengan perayaan di sebuah instansi itu,” katanya.
Dirinya berharap masalah minimnya stok darah ini dapat teratasi dalam waktu singkat. Sebab, bisa saja terjadi permintaan suplai darah dalam jumlah yang banyak secara mendadak. (C1)