CATATAN.CO.ID, Sampit – Puluhan tahun terisolir, 14 desa di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini belum memiliki akses jalan memadai.
Wakil Ketua II DPRD Kotim, Rudianur menegaskan, kondisi ini tidak boleh terus dibiarkan, mengingat akses transportasi menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat di wilayah pesisir tersebut.
“Sejak dulu akses ke Pulau Hanaut sangat terbatas. Padahal pada 2024 lalu, pemerintah provinsi sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk membangun jalan dari Cempaka Mulia menuju Mendawai, Kabupaten Katingan. Sayangnya, rencana itu tertunda karena efisiensi anggaran 2025,” ungkapnya, Selasa, 12 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, dana yang seharusnya digunakan untuk membangun jalan penghubung ke Pulau Hanaut justru dialihkan untuk pengaspalan ruas Cempaka Mulia–Terantang. Hal ini membuat rencana pembukaan akses menuju 14 desa tersebut kembali terhenti.
“Kami minta kepada pemerintah provinsi dan pusat, agar pada 2026 anggaran itu dikembalikan, minimal aksesnya bisa dibuka,” ujarnya.
Menurut Rudianur, dampak dari keterisolasian ini bukan hanya pada sektor transportasi, tetapi juga mempengaruhi layanan listrik PLN. Sulitnya akses membuat perawatan jaringan listrik tidak optimal.
“Lampu di sana sering redup, kadang terang, bahkan bisa mati sampai dua hari karena ada kayu melintang di jalur kabel. Kalau jalannya tidak ada, petugas PLN pun kesulitan masuk untuk memperbaiki,” jelasnya.
Ia menambahkan, membuka akses jalan ke Pulau Hanaut akan membawa banyak keuntungan, mulai dari kelancaran distribusi hasil pertanian hingga pengembangan pariwisata.
“Di Desa Satiruk ada pantai yang potensial menjadi destinasi wisata. Jika akses jalannya bagus, ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Rudianur menegaskan, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan kunci pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga di wilayah pesisir.
“Harapan kami, pada 2026 pembangunan benar-benar bisa dimulai, sehingga Pulau Hanaut tak lagi terisolir,” tandasnya. (C-21)