CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan pelaksanaan sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) serta Gerakan Sekolah Sehat (GSS) akan melibatkan pihak-pihak berkompeten di bidangnya. Langkah ini diambil untuk memastikan materi yang disampaikan tepat sasaran dan dapat diimplementasikan secara efektif di sekolah-sekolah.
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menjelaskan bahwa sosialisasi PPKSP akan melibatkan langsung Satuan Tugas (Satgas) PPKSP Kabupaten Kotim. Sementara itu, sosialisasi GSS akan melibatkan Tim Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kabupaten Kotim.
“Sosialisasi PPKSP kami lakukan dengan melibatkan Satgas PPKSP Kabupaten Kotim, sedangkan untuk sosialisasi GSS melibatkan Tim UKS Kabupaten Kotim. Ini agar setiap materi disampaikan oleh pihak yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya,” ujar Irfansyah, Senin, 9 Juni 2025.
Menurutnya, PPKSP menjadi salah satu program penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun perundungan.
“Satgas memiliki peran strategis dalam memberikan pemahaman dan langkah-langkah pencegahan. Dengan melibatkan mereka, guru dan tenaga kependidikan akan lebih memahami prosedur penanganan jika terjadi kasus di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, GSS berfokus pada penguatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Tim UKS, kata Irfansyah, memiliki pengalaman dan kapasitas untuk mengarahkan sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesehatan fisik maupun mental siswa.
“Melalui GSS, kami ingin memastikan siswa memiliki kebiasaan sehat seperti cuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan bergizi. Semua itu akan berdampak positif pada prestasi belajar mereka,” tegasnya.
Ia berharap, keterlibatan Satgas PPKSP dan Tim UKS ini dapat memperkuat pemahaman seluruh pihak di sekolah serta mempercepat penerapan program di lapangan. (C-A)
