CATATAN.CO.ID, Sampit – Kebijakan larangan membawa ponsel di lingkungan sekolah mulai menunjukkan dampak positif terhadap perilaku pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pembatasan penggunaan gawai mendorong terciptanya suasana belajar yang lebih kondusif dan interaktif.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, mengatakan kebijakan tersebut telah diterapkan di beberapa sekolah dan mendapat respon baik dari guru maupun orangtua.
“Ponsel tidak boleh digunakan untuk komunikasi pribadi selama di sekolah, kecuali untuk pembelajaran dengan pengawasan. Ini sudah mulai memperlihatkan perubahan perilaku siswa,” ujarnya, Selasa, 29 Juli 2025.
Menurut laporan para pendidik, suasana waktu istirahat kini lebih hidup. Jika sebelumnya siswa cenderung menyendiri dan sibuk dengan layar masing-masing, kini mereka lebih aktif berinteraksi dan bermain bersama teman-temannya.
“Sekarang saat istirahat anak-anak sudah berinteraksi dengan teman-temannya. Dulu mereka lebih banyak menunduk, sibuk sendiri-sendiri dengan ponsel. Ini perkembangan positif yang kami lihat,” tambahnya.
Irfansyah menegaskan, penggunaan teknologi tetap didorong dalam proses belajar, namun harus memanfaatkan fasilitas sekolah seperti laptop atau chromebook yang sudah tersedia, bukan dari perangkat pribadi siswa.
Dinas Pendidikan Kotim juga memastikan bahwa kebijakan ini terus dievaluasi secara berkala agar dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. (C-A)