Pangan Lokal Jadi Senjata Kotim Turunkan Stunting

Plt Kepala DP3AP2KB Kotim Umar Kaderi.
Plt Kepala DP3AP2KB Kotim Umar Kaderi.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengandalkan kekuatan pangan lokal dalam upaya menurunkan angka stunting. Bukan dari pabrik atau produk instan, melainkan dari dapur-dapur warga dengan bahan makanan segar seperti sayur, ikan, telur, dan buah yang mudah dijumpai di sekitar rumah.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, menyebut strategi ini sebagai bentuk adaptasi dari keterbatasan anggaran.

“Kami tidak bisa sepenuhnya mengandalkan anggaran besar. Justru dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, hasilnya lebih segar, bernutrisi, dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).

Program ini dijalankan secara gotong royong. Selain dukungan pemerintah, perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan lembaga seperti Bank BRI turut berperan. Warga desa dan para kader juga aktif memasak dan menyuplai makanan langsung kepada anak-anak yang menjadi sasaran program.

“Program Pangan Khusus (PKMK) menjadi ujung tombak. Kita dorong perubahan pola makan dari sumber daya sekitar, bukan hanya soal bantuan, tapi soal gaya hidup sehat,” tegas Umar.

Hasilnya pun mulai terlihat. Angka stunting yang sempat mencapai 48,8 persen berhasil ditekan menjadi 35,5 persen berdasarkan data tahun 2023. Pemerintah menargetkan angka stunting bisa turun di bawah 20 persen pada pengukuran tahun 2024.

“Jika itu tercapai, ini bukan hanya keberhasilan pemerintah, tapi keberhasilan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap gizi anak-anaknya,” pungkas Umar.(CA/*)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *