Stunting Menurun Tajam, Kotim Siap Uji Kinerja ke Provinsi

at Persiapan Penilaian Kinerja KabupatenKota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting Kalteng Tahun 2025, Selasa, 20 Mei 2025.
at Persiapan Penilaian Kinerja KabupatenKota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting Kalteng Tahun 2025, Selasa, 20 Mei 2025.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan hasil nyata dalam upaya menurunkan angka stunting. Setelah berbagai langkah konvergensi dilakukan lintas sektor, kini Kotim menyatakan siap menghadapi penilaian kinerja dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

“Kita tampilkan sejumlah data dari Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, Dinas PMD, Dinas Sosial, dan instansi lainnya yang berperan dalam percepatan penanganan stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala DP3AP2KB Kotim, Rabu, 21 Mei 2025.

Namun, pelaksanaan penilaian yang semula dijadwalkan pekan ini belum bisa dilakukan lantaran belum ada kepastian dari provinsi. Meski begitu, Kotim terus merampungkan dokumen dan memperkuat materi presentasi agar tetap siap saat waktu penilaian tiba.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah belum turunnya data rinci Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 untuk masing-masing kabupaten.

“Yang tersedia baru data untuk Provinsi Kalimantan Tengah secara umum, belum per kabupaten termasuk Kotim. Kita masih menunggu,” jelas Umar.

Meski demikian, hasil penimbangan dan pengukuran terbaru menunjukkan tren menggembirakan. Prevalensi stunting di Kotim diperkirakan turun signifikan menjadi 19,1 persen, jauh lebih baik dibandingkan data SKI 2023 yang mencatat angka 35,5 persen.

“Mudah-mudahan hasil pengukuran yang lebih valid bisa menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Saat ini kami fokus pada penyempurnaan dokumen dan paparan untuk penilaian kinerja delapan aksi konvergensi,” pungkasnya.

Silakan beri tahu jika Anda ingin menambahkan visual data, infografis, atau komentar dari tokoh masyarakat untuk memperkuat sisi naratifnya. (KLIK-RED)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *