CATATAN.CO.ID, Sampit – Petani di Kelurahan Baamang Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus berjuang mengelola lahan gambut untuk mendukung program cetak sawah. Namun, kondisi lahan yang tidak mudah diolah membuat mereka membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah.
Camat Baamang, Sufiansyah, mengungkapkan bahwa lahan gambut memerlukan penanganan khusus agar bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pertanian, terutama untuk budidaya padi.
“Mungkin kemarin pihak Polsek bersama Forkopimcam sudah melaksanakan tanam dan panen jagung di wilayah ini, tetapi untuk cetak sawah, pengelolaan lahan gambut tentu berbeda. Kami sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah terkait pupuk dan pembukaan lahan,” ujarnya, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia menyebutkan, hingga kini baru sekitar 15 hektare dari target 30 hektare lahan yang berhasil diolah. Pendampingan teknis sangat diperlukan agar program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Sufiansyah menegaskan bahwa cetak sawah merupakan bagian dari program peningkatan ketahanan pangan nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Namun di tingkat daerah, pelaksanaannya masih menghadapi hambatan akibat minimnya dukungan teknis dan sarana pendukung.
“Kami juga sangat mengapresiasi Kelompok Tani Mandiri Makmur yang sudah bekerja keras di lapangan. Tetapi tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah, pengelolaan lahan gambut ini akan sulit mencapai hasil maksimal,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah kabupaten dan dinas terkait dapat memberikan perhatian lebih agar petani di Baamang mampu mengolah lahan gambut secara optimal dan berkelanjutan.(CA/*)