CATATAN.CO.ID, Sampit – Supian Hadi (SHD), calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, sering kali menjadi sasaran ejekan yang disampaikan oleh buzzer, baik di media sosial maupun di ruang publik. Meski demikian, SHD menyatakan dirinya tidak terganggu dengan ejekan tersebut.
“Walaupun saya diejek dengan istilah ‘Amang tukang pentol’, disebut hitam, atau orang desa, saya tidak masalah. Justru saya bangga, karena saya telah mengunjungi ratusan desa demi masyarakat dan demi pemerataan pembangunan,” ujar SHD saat berkampanye di Stadion 29 November, Sampit.
Ia menjelaskan bahwa ejekan-ejekan tersebut banyak beredar di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
“Saya tidak peduli dengan komentar soal kulit saya yang hitam. Itu karena saya memang sering turun langsung ke lapangan untuk mendengar aspirasi masyarakat, terutama di daerah pedesaan,” tambahnya.
Sebagai calon Wakil Gubernur, SHD berpasangan dengan Koyem, mantan Bupati Barito Utara. Mereka mengusung misi pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
“Saya dan Bapak Koyem sudah membagi tugas. Saya fokus pada wilayah Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan, Pangkalan Bun, Sukamara, dan Lamandau. Sedangkan beliau menangani wilayah Palangkaraya, Murung Raya, Kapuas, Gunung Mas, Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, dan Pulang Pisau,” jelasnya.
Dengan strategi ini, SHD yakin mampu membawa perubahan signifikan untuk kemajuan Kalimantan Tengah. (C8)
