DPRD Kotim Optimistis Jembatan Mentaya Terwujud pada 2025

Wakil Ketua I DPRD Kotim Juliansyah
Wakil Ketua I DPRD Kotim Juliansyah

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pembangunan Jembatan Mentaya yang menghubungkan Kecamatan Seranau dengan Kota Sampit diproyeksikan akan terwujud pada tahun 2025. Optimisme ini disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah, yang menilai proyek ini sebagai salah satu kunci percepatan kemajuan daerah dan peningkatan konektivitas antarwilayah di Kotim.

Juliansyah menyampaikan harapan besar agar pembangunan jembatan ini berjalan sesuai rencana. Infrastruktur yang sedang dipersiapkan ini dipandang sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. “Harapan kita bersama, semoga saja pembangunan Jembatan Mentaya ini berjalan lancar. Karena jembatan ini baru dimulai, kita berharap kesuksesan untuk semua,” ujarnya pada Minggu, 29 September 2024.

Menurutnya, Jembatan Mentaya bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan jembatan yang akan membawa dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. Proyek ini dianggap penting dalam memperkuat konektivitas antara Kecamatan Seranau dan Kota Sampit, wilayah yang selama ini harus mengandalkan transportasi sungai yang membutuhkan waktu lebih lama.

Pembangunan jembatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pemerintah provinsi Kalimantan Tengah. Gubernur Kalimantan Tengah disebut memberikan perhatian khusus terhadap proyek strategis ini. Dukungan dari pemerintah provinsi menjadi salah satu faktor pendorong utama terwujudnya proyek yang sudah lama diidamkan oleh masyarakat Kotim.

“Kebetulan Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kotim, Shalahuddin, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kalteng saat ini sangat mendukung karena beliau juga bertanggung jawab langsung terhadap proyek tersebut,” tambah Juliansyah, menjelaskan lebih lanjut tentang koordinasi antara pemerintah daerah dan provinsi.

Jembatan Mentaya tidak hanya akan memudahkan akses transportasi antara Seranau dan Sampit, tetapi juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian. Dengan adanya jembatan ini, distribusi barang dan jasa di wilayah tersebut akan menjadi lebih cepat dan efisien. Ini secara otomatis akan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, yang saat ini masih bergantung pada moda transportasi air yang terbatas.

Selain aspek ekonomi, pembangunan Jembatan Mentaya juga akan berdampak signifikan pada mobilitas masyarakat sehari-hari. Selama ini, banyak penduduk yang harus menghabiskan waktu lebih lama untuk menyeberangi sungai guna mencapai pusat kota. Dengan adanya jembatan, warga dapat menghemat waktu dan biaya, serta mempermudah akses terhadap layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.

Juliansyah menyebutkan bahwa proyek ini sangat strategis bagi masa depan Kotim. “Jika jembatan ini selesai, Kotawaringin Timur akan semakin maju, dan transportasi antarwilayah akan menjadi lebih mudah,” pungkasnya. Menurutnya, pembangunan ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan wilayah secara menyeluruh, tidak hanya bagi Kecamatan Seranau dan Sampit, tetapi juga bagi pengembangan wilayah lainnya di Kotawaringin Timur.

Dengan target penyelesaian pada tahun 2025, masyarakat setempat optimis bahwa proyek ini akan berjalan lancar dengan sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan masyarakat. Jembatan Mentaya menjadi simbol harapan baru bagi Kotim dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan. (C4)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *