Legislator Soroti Pemicu Kabut Asap yang Mulai Selimuti Sampit

Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson saat diwawancarai sejumlah wartawan .
Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson saat diwawancarai sejumlah wartawan .

CATATAN.CO.ID, Sampit – Meningkatnya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, berimbas pada kabut asap yang mulai menyelimuti Kota Sampit, terutama pada pagi hari.

“Setiap pagi saya berolahraga, dan hari ini kabut asap sudah mulai terlihat. Ini perlu menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat,” ujar Ketua Sementara DPRD Kotim, Rinie Anderson, Jumat, 20 September 2024.

Kabut asap terpantau di berbagai penjuru Kota Sampit pada pagi hari. Namun, durasi dampaknya terbilang singkat, karena kabut mulai menghilang setelah pukul 06:30 WIB seiring dengan naiknya matahari. Meskipun kabut asap kali ini tidak terlalu berat, Rinie mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap dampaknya, terutama terhadap kesehatan.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menghindari kegiatan di tempat terbuka saat kabut asap muncul. Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga sangat dianjurkan.

“Saya yakin masyarakat Kota Sampit sudah paham cara mengantisipasi dampak kabut asap ini. Kita telah mengalami fenomena ini setiap tahun. Yang terpenting, kita harus menjaga kesehatan,” tegasnya.

Rinie juga berharap situasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya karhutla. Ia mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, membakar sampah sembarangan, dan turut aktif dalam memadamkan api jika menemukan kebakaran hutan di lingkungan mereka.

“Jika menemukan seseorang yang sengaja membakar, tegur mereka. Jangan hanya mengandalkan aparat pemadam kebakaran. Kita semua harus ikut berpartisipasi dalam mencegah karhutla,” tambahnya.

Terkait upaya pemerintah daerah, Rinie menilai tindakan yang diambil sudah baik, namun menyelesaikan masalah karhutla tidak bisa instan. Edukasi kepada masyarakat masih diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dan ancaman pidana bagi pelaku pembakaran lahan. (C4)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *