CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam waktu dekat akan memberlakukan car free day (hari bebas kendaraan bermotor) kembali di Taman Kota Sampit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Rody Kamislam, kepada wartawan, Senin, 2 September 2024.
Rody menerangkan, pemerintah memberikan ruang bagi masyarakat untuk berolahraga di Taman Kota Sampit pada setiap akhir pekan, yaitu hari Minggu.
“Kami sudah melakukan rapat bersama unsur terkait, baik dari kepolisian maupun instansi, dan rencananya car free day akan mulai dilaksanakan pada Minggu, 18 September 2024,” ujar Rody.
Dia menjelaskan bahwa jadwal pelaksanaan tersebut bisa saja berubah, mengingat sejumlah masyarakat yang sangat antusias menyambut car free day meminta agar pelaksanaannya dimajukan.
“Bisa saja pelaksanaannya dimajukan ke Minggu ini, 8 September 2024. Tapi kami masih menunggu jadwal dari Bupati Kotim,” kata Rody.
Dia menambahkan bahwa Taman Kota Sampit dipilih sebagai lokasi car free day karena berada di jantung kota, sehingga aksesnya sangat strategis untuk dikunjungi.
Selain itu, lokasi tersebut sudah menjadi tempat bagi masyarakat untuk berolahraga, baik jalan kaki maupun jogging setiap hari. Pemerintah daerah menampung keinginan warga tersebut, meskipun hanya satu hari dalam sepekan.
“Banyak masyarakat yang sudah menginginkan hal tersebut, dan itulah mengapa kami tampung dan akan melaksanakannya,” kata Rody.
Sementara itu, car free day akan dilaksanakan mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 08.30 WIB. Selama kegiatan, akan ada rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi agar kendaraan, baik besar maupun angkutan, tetap bisa beraktivitas.
“Rekayasa lalu lintas sudah kami koordinasikan dengan pihak Satuan Lalu Lintas Polres Kotim, sehingga kendaraan angkutan yang ingin ke Pelabuhan Sampit atau sebaliknya tetap bisa beraktivitas,” terang Rody.
Selain itu, pada saat car free day, pihaknya juga akan menata para pedagang yang berjualan setiap pagi atau pada akhir pekan di sekitar Taman Kota Sampit.
“Yang terdata, ada sekitar 276 pedagang yang nantinya akan kami tata agar tidak mengganggu lintasan jogging dan pejalan kaki,” kata Rody.
Pihaknya memastikan bahwa tidak akan menggusur para pedagang tersebut. Hanya saja, nantinya akan ditata lebih rapi agar kegiatan bisa lebih menarik dan tertib.
Lokasi parkir para pengunjung juga akan disiapkan di beberapa lokasi. Selain itu, akses ke Rumah Sakit Trapung yang ada di sekitar lokasi akan tetap dibuka agar aktivitas keluar masuk kendaraan masyarakat tidak terganggu. (C3)
