Halikinnor Bahas Pembukaan Jalan Kotim-Katingan Dengan Jokowi

Bupati Kotim dan rombongan saat mengunjungi Kecamatan Pulau Hanaut beberapa waktu lalu.
Bupati Kotim dan rombongan saat mengunjungi Kecamatan Pulau Hanaut beberapa waktu lalu.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, dirinya sempat membahas rencana membuka jalan tembus Kecamatan Pulau Hanaut hingga menuju ke Kabupaten saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu.

“Jalan dari Cempaka Mulia menuju Kampung Melayu (Katingan) saya sempat singgung itu saat kunjungan Presiden RI, tetapi karena menteri PUPR tidak ikut kita kunci usulan tersendiri,” kata Halikinnor, Sabtu, 13 Juli 2024.

Jalan tersebut menghubungkan 2 kecamatan di wilayah seberang Kabupaten Kotim yang tidak memiliki akses jalur darat yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut.

Pembangunan di 2 kecamatan hingga tembus Katingan tersebut sedikit terhambat karena tidak adanya akses darat tersebut membuat harga kebutuhan tinggi meski Kecamatan Seranau beradadi seberang pusat kota.

Lanjutnya, jalan Cempaka Mulia menuju Kampung Melayu memiliki panjang kurang lebih 65 kilometer. Saat jalan tersebut sudah fungsional 20 kilometer hingga Kecamatan Seranau meski masih tanah.

Pihaknya tetap berupaya membuka akses jalan tersebut agar masyarakat dapat mobilisasi dengan mudah dan murah. Jikapun APBN belum dapat masuk untuk membuka jalan tersebut, pihaknya akan terus berupaya bertahap melalui APBD.

Terakhir, dirinya meminta Kepala Desa dua kecamatan tersebut untuk menyosialisasikan kepada warga agar jalan diperlebar 2 meter kiri dan 2 meter kanan. Sehingga total lebar menjadi 9 hingga 10 meter dari exsisting saat ini 5 meter.

“Saya minta Dinas PU untuk dilebarkan dan dibuat ben atau siring dulu, sedangkan nanti untuk pengaspalan dilaksanakan selanjutnya supaya badan jalan kuat karena di sana daerah rawa dan rendah kalau air pasang dalam juga bisa banjir, jadi paling tidak itu bisa tahan banjir,” ujarnya.

Pembangunan jalan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah. Hal itu juga akan berdampak kepada perekonomian masyarakat Seranau dan Pulau Hanaut hingga ke Katingan. Karena perjalanan darat yang lancar akan menurunkan biaya, sehingga harga barang pun semakin terjangkau.

Masyarakat juga akan lebih mudah menjual hasil bumi dan hasil nelayan ke Kota Sampit. Bahkan warga Sampit tidak akan ragu lagi dengan sendirinya ke Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut untuk membeli ikan tangkapan nelayan selanjutnya dijual ke pasar. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *