Tari Pedalaman Promosikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal

Untitled 1
Tari Pedalaman FBIM 2024 Promosikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal

CATATAN.CO.ID, Puruk Cahu –  Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) merupakan festival budaya terbesar di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menampilkan beragam lomba dan pagelaran seni budaya Kalteng.

Menariknya, pada FBIM 2024 ada satu lomba tari yang menyedot perhatian yaitu karya tari pedalaman yang digelar di halaman GOR Serbaguna Palangka Raya, belum lama tadi.

Lomba tari pedalaman menyajikan secara khusus kekhasan seni tari daerah Kabupaten/Kota se-Kalteng, yang diyakini memiliki kelebihan dan ciri khas masing-masing.

Dalam lomba itu Kabupaten Murung Raya (Mura) berhasil sebagai juara I, Kabupaten Barito Utara juara II dan Kota Palangka Raya juara III.

Tarian yang dibawakan tim Mura ini berjudul “Tete Uman Baun Jaot, Ngengka Pocihan”. Ngengka Pocihan (dalam bahasa Kandan/Sangiang) berarti melepas pemberian/warisan dari Leluhur yang didapat melalui mimpi. Sedangkan Tete Uman Baun Jaot merupakan sebuah sarana atau media ritual penyembuhan serta meminta pertolongan dan perlindungan Kepada Mohotara Lobata Dilang Songumang atau Tuhan Yang Maha Esa.

Tarian ini merupakan garapan yang menginterpretasi kembali tradisi suku Dayak Siang, U’ut Danum dan Punan-Kareho dalam prosesi ritual pengobatan yaitu Tete Uman Baun Jaot, Ngengka Pocihan; atas aksi yang spiritual, ragawi dan batiniah.

Di dalam pemaknaan ritual Bolian; merupakan sebuah prosesi Basi/Basir Siang; Nenung, Baponui serta Ngengka Pocihan dari seseorang. Konon apabila tidak dilepas-dirawat dan dijaga maka bisa menimbulkan sakit secara fisik dan gila secara mental bahkan sampai meninggal dunia. (C15)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *