CATATAN.CO.ID, Sampit – Banyak masyarakat mengeluhkan tindak pelayanan RSUD dr Murjani Sampit yang kurang baik. Bahkan warga mempertanyakan bagaimana cara RS tersebut mendapatkan Predikat Paripurna sementara pelayanannya sangat terbalik.
”Saya baru beberapa hari yang lalu mendapatkan perlakuan verbal yang tidak mengenakan. Saat itu saya menemani anak untuk berobat. Tapi perlakuan tim medisnya sangat buruk,” ucap Sintia, warga Sampit, Selasa, 6 April 2024.
Warga Sampit lainnya, Resty juga mengaku mendapatkan pelayanan yang buruk dan sempat mengamuk lantaran Almarhumah ibunya dikatakan sakit bohongan oleh oknum perawat.
”Ibu saya waktu itu sakit, sempat bolak balik toilet. Nah melihat hal itu perawat di sana langsung mengatakan ibu saya sakit bohongan. Saat itu saya langsung marah-marah, sampai saya minta panggilkan kepala RS nya, tapi tidak dipanggil. Saya teriak minta surat rujuk ke RS lain, disitu pihaknya meminta maaf, mereka langsung menangani ibu saya dan memasangkan infus segala macam,” jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan Nisa. Ia bercerita mengenai pengalamannya di setiap rumah sakit, namun RSUD dr Murjani lah yang menjadi pengalaman terburuk nya.
”Saya kan punya riwayat radang empedu. Terasa sakit terus menerus. Karena sudah tidak tahan menahan rasa sakit, saya pun ke IGD RSUD dr Murjani Sampit, dengan tujuan mendapatkan penanganan. Tim medis nya malah ngatain aku stress dan kebanyakan beban pikiran. Padahal aku sebelum kambuh biasa-biasa saja, gada berpikiran macam-macam,” ungkapnya.
”Masih banyak lagi sebenarnya yang mengadu jika pelayanan nya memang kurang baik. Sampai banyak juga yang bertanya, bagaimana bisa mendapatkan penilaian Bintang 5 atau Predikat Paripurna dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP) ?,” celetuk Sintia. (C19)