CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Yayasan Sekolah Khusus Lentera Nurani Sampit, Lini Marlina mengatakan, pendidikan anak berkebutuhan khusus juga bisa berkolaborasi dengan tenaga terapis profesional.
“Guru dan terapis berbeda. Kalau terapis, dia lebih spesifik kepada sensorik integrasi, okupasi, terapi wicara. Itu kami tidak memiliki karena membutuhkan tenaga ahli khusus,” katanya, Minggu 21 Januari 2024.
Oleh karena itu, Lini juga memiliki keinginan untuk membuka layanan khusus untuk terapis melalui kemitraan dengan pihak luar yang berkompeten di bidangnya.
Dia menginformasikan, tenaga terapis di Kotim baru ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dan salah satu link di Sampit yang baru dibuka.
“Dan yang lainnya itu adalah asisten terapis yang memang sudah mumpuni dan sudah memiliki pengalaman. Tetapi, kami terbantu sekali dengan adanya terapis itu. Mereka mempermudah perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus,” tambah Lini.
Sementara itu, terkait Sekolah Khusus Lentera Nurani yang dipimpinnya, baru saja diresmikan pada Sabtu 20 Januari 2024. Dia pun menceritakan bagaimana latar belakang munculnya gagasan untuk membentuk sekolah tersebut.
“Sedianya sekolah ini hanya sekolah umum. Namun, hati nurani kami terketuk melihat anak-anak yang berkebutuhan khusus itu hampir tidak terlayani. Kalaupun mereka bergabung di sekolah yang umum dengan anak-anak yang tipikal terlalu terlihat mencolok,” papar Lini.
Sehingga, munculah gagasan dibenak pihaknya untuk membuka satuan pendidikan yang secara spesifik untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga, diharapkan anak-anak tersebut bisa diarahkan perkembangannya secara lebih intensif.
Adapun, dalam peresmian tersebut, turut hadir Bupati Kotim, Halikinnor beserta jajaran, Bunda PAUD Kotim, Khairiah Halikinnor.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor mengajak hadirin untuk dapat mewujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak-anak down syndrome. (C10)