CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Yayasan Sekolah Khusus Lentera Nurani Indonesia di Sampit, Lini Marlina membeberkan latar belakang berdirinya Sekolah Khusus yang dia pimpin.
“Sedianya sekolah ini hanya sekolah umum. Namun, hati nurani kami terketuk melihat anak-anak yang berkebutuhan khusus itu hampir tidak terlayani. Kalaupun mereka bergabung di sekolah yang umum dengan anak-anak yang tipikal terlalu terlihat mencolok,” katanya, Minggu 21 Januari 2024.
Itu artinya, jika sekolah yang dia pimpin masih dalam bentuk sekolah umum. Pihaknya kesulitan dalam memberikan pelayanan secara spesifik kepada Anak-anak Berkebutuhan Khusus, serta dalam mengarahkan kemampuan mereka.
Keprihatinannya terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin menjadi kala badai pandemi Covid-19 menyerang.
“Sejak Covid menyerang semakin banyak anak-anak yang berkebutuhan khusus. Di tahun ini saja, kami sudah menolak hampir 15 anak. Yang kami terima tahun ini hanya kurang lebih 18 anak. Karena ketersediaan tempat dan juga tenaga pengajar,” terang Lini.
Sehingga, munculah gagasan dibenak pihaknya untuk membuka satuan pendidikan yang secara spesifik untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga, diharapkan anak-anak tersebut bisa diarahkan perkembangannya secara lebih intensif.
“Alhamdulillah sejauh ini lancar saja. Tetapi, kami juga berharap instansi terkait bisa terus mendukung kami. Karena kami juga keterbatasan tempat. Tentunya, kami mempunyai harapan lahan dan ruang yang lebih besar. Sehingga bisa menampung anak-anak berkebutuhan khusus dalam jumlah yang lebih besar,” ucap Lini.
Sebagai informasi, saat ini Sekolah Khusus Lentera Nurani itu masih menumpang di bangunan TK Cita Bunda Sampit yang beralamat di Jalan Jeruk II Nomor 2A. Sekolah Khusus ini telah diresmikan secara langsung oleh Bupati Kotim, Halikinnor, Sabtu 20 Januari 2024.
Dalam kegiatan peresmian tersebut, Halikinnor pun mengajak semua pihak untuk dapat mewujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak-anak down syndrome. (C10)