CATATAN.CO.ID, Sampit – Sekolah Khusus Lentera Nurani Indonesia di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi Sekolah Luar Biasa (SLB) jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pertama di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Kalteng, Roslita usai menghadiri peresmian sekolah tersebut, Sabtu 20 Januari 2024.
“Paud SLB ini yang pertama di Kalteng tetapi untuk SLB sendiri bukan yang pertama. Sebelumnya sudah berdiri SLB terintegrasi yang melayani jenjang SD, SMP, dan SMA,” katanya.
Lanjutnya, terdapat 26 SLB di Kalteng yang terdiri dari 20 SLB Negeri dan 6 SLB swasta. Sementara di Kabupaten Kotim terdapat 6 SLB yaitu SLB Negeri 1, SLB Negeri 2, SLB Negeri 3, SLB Melati Ceria, SLB Melati Cerita Parenggean, dan Sekolah Khusus Lenteran Nurani.
Roslita menjelaskan, pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus memang harus diberikan sejak dini. Karena berdasarkan penelitian, disebutkan masa emas itu dilalui pada 4 tahun pertama tumbuh kembang anak.
“Jika terlambat penanganannya, maka akan sulit untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Dengan kita melakukan stimulasi sejak dini kepada anak, maka akan bisa dideteksi, apa yang menjadi kekurangan anak tersebut,” pungkas Roslita.
Adapun, dalam peresmian sekolah khusus tersebut. Turut hadir Bupati Kotim, Halikinnor didampingi Bunda PAUD Kotim, Khairiah Halikinnor,dan Wakil Bupati Kotim, Irawati, serta Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M. Irfansyah.
Halikinnor bahkan memimpin langsung peresmian Sekolah ABK Lentera Nurani Indonesia dalam acara tersebut.
“Sekolah ini hadir dengan harapan dapat memberikan kesetaraan hak bagi setiap anak dan menghadirkan pembelajaran yang mengakomodasi semua peserta didik, termasuk anak-anak yang lahir dengan kondisi down syndrome,” ujar Halikinnor.
Dia pun mengajak hadirin untuk dapat mewujudkan cita-cita, mimpi bersama dalam mewujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak-anak down syndrome yang mengalami diskriminasi karena kondisi yang dimilikinya. (C10)