CATATAN.CO.ID, Sampit – Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan instalasi pengolahan limbah medis di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditargetkan April 2024.
“Jadi ini berkaitan dengan rencana pemerintah daerah. Target kami itu ground breaking di bulan April, setelah Hari Raya Lebaran,” kata Direktur PT Bumiresik Nusantara Jaya, Djaka Winarso, Selasa 9 Januari 2024.
Akan tetapi, dia menyampaikan segala macam perizinan mengenai pembangunan instalasi limbah medis tersebut juga harus diselesaikan.
Instalasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis tersebut direncanakan dengan desain kapasitas 2 x 6 ton perhari atau totalnya 12 ton per hari.
Adapun, pada hari ini Djaka bersama jajaran Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim terkait telah melakukan audiensi Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Medis di Ruang Rapat Pers Sekretariat Daerah (Setda) Kotim.
Selain itu mereka juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampit, Jalan Jenderal Sudirman KM 14, Sampit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, H Machmoer yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Pemkab Kotim melalui perusahaan daerah akan membangun instalasi pengelolaan sampah dan bekerja sama dengan PT Bumiresik Nusantara Jaya.
“Sampahnya yang kita kerja samakan adalah sampah medik dan non-medik atau sampah rumah tangga,” terang Machmoer.
Lanjutnya, berdasarkan pertimbangan pihak PT Bumiresik, instalasi pengolahan yang lebih menguntungkan dari segi investasi adalah sampah medik. Sedangkan, instalasi pengolahan limbah non-medik atau rumah tangga akan dibangun paralel secara bertahap. (C10)
