CATATAN.CO.ID, Sampit – Sudah hampir sepekan terakhir sejumlah rumah yang berada di Wengga Metropolitan (WMP) 19, Jalur 14, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) direndam banjir.
Banjir tersebut terjadi diakibatkan drainase perumahan yang tak tertata dengan baik. Sehingga, saat hujan deras yang terjadi berhari-hari membuat air tidak lancar mengalir, hingga mengakibatkan genangan di rumah warga yang agak rendah.
Salah seorang warga yang rumahnya terendam sangat mengeluhkan hal tersebut. Bahkan ia tidak enak tidur hingga mandipun menumpang di rumah tetangga yang sudah ditinggikan.
“Ketika musim hujan seperti saat ini, rumah saya terendam banjir. Bahkan air sudah di atas lantai setinggi mata kaki,” ujar Adrianus (68), warga WMP 19, Jalur 14, No 338, Jumat, 5 Januari 2024.
Musibah tersebut melanda warga sekitaran perumahan, terutama bagian ujung yang berbatasan langsung dengan parit pembuangan. Sehingga, hal itu membuat Adrianus dan kawan-kawan merasa resah.
Karena, bukan hanya kerugian tenaga saja untuk membersihkannya, namun juga material, hingga menyebabkannya susah tidur akibat air masuk ke dalam rumah.
Dirinya sangat menyayangkan hal tersebut, terutama kepada pihak pengembang yang sangat kurang memperhatikan drainase. Akibatnya, warga yang membeli rumah di lokasi tersebut sangat dirugikan.
“Yang dirugikan kami, karena air sudah masuk ke dalam rumah,” kata Adrianus.
Bahkan dirinya berucap bahwa pengembang seakan tidak ada perhatian sama sekali kepada lingkungan. Karena drainase dibiarkan begitu saja, tanpa ada perbaikan ataupun perawatan.
“Semoga kedepannya ini menjadi perhatian bagi para pengembang, terutama di WMP ini. Sehingga, kejadian yang sama tidak terulang kembali,” harap Adrianus. (C3)