CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala SMPN 4 Sampit, Suyoso menyampaikan, Kurikulum Merdeka menguatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
“Pada Kurikulum Merdeka, kemampuan yang diuji adalah literasi dan numerasi. Contoh profesi yang membutuhkan kemampuan literasi yang baik adalah wartawan. Mereka pandai mempublikasikan beraneka ragam informasi,” katanya, Minggu 10 Desember 2023.
Menurutnya, jika kemampuan literasi Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh negeri, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meningkat.
Maka, semua elemen masyarakat bisa berututur, berkomunikasi, berkampanye, berkebijakan, dan isinya positif.
“Kemudian bernumerasi, hasilnya apa? Kesejahteraan. Karena kunci dari numerasi itu adalah pandai memproduksi improvement/peningkatan,” terang Suyoso.
Sehingga lanjutnya, kemampuan numerasi para peserta didik harus ditingkatkan. Bukan hanya sekedar pelajaran teoritis, tetapi menjadikannya sebagai pelajaran aplikatif.
Adapun Suyoso juga menjadi bagian dari Tim Pengelola Stand Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim pada event Sampit Trade Expo dan Business Matching yang digelar di Eks Pasar Mentaya Sampit.
Suyoso menyampaikan, tema yang diangkat dalam stand Disdik Kotim tersebut adalah bukti karya nyata pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Stand Disdik Kotim tersebut bahkan sempat dikunjungi Bupati Kotim, Halikinnor usai secara resmi membuka kegiatan Sampit Trade Expo dan Business Matching, Sabtu 9 Desember 2023.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dunia pendidikan. Siapa pun yang terlibat di sini. Baik orang tua, murid, khususnya dewan-dewan guru yang selama ini melaksanakan pendidikan Merdeka Belajar,” pungkas Halikinnor. (C10)