CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Ratusan warga calon penerima bantuan produktif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Palangka Raya geruduk kantor Disperindagkop Kota setempat, Kamis, 16 Nopember 2023.
Pasalnya, nama mereka tidak terdaftar sebagai calon penerima bantuan UMKM meskipun telah membayar uang administrasi sebesar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu kepada seseorang.
“Kami membayar uang mulai Rp100 ribu hingga Rp500 ribu untuk menjadi calon peserta bantuan Jambore UMKM pada 12 Nopember 2023 yang lewat. Ternyata, sampai hari ini, kami tidak terdaftar,” ucap salah satu korban, Novia diamini korban lainnya kepada catatan.co.id.
Menurut Novia, korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum tersebut diperkirakan ribuan orang.
Modusnya, untuk mendapatkan bantuan, oknum tersebut meminta calon korban membuka rekening tabungan dan nantinya akan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp2,5 juta.
“Pelaku meminta uang administrasi sebesar ratusan ribu rupiah,” tandasnya.
Menurut penjelasan oknum itu kata Novia, bahwa ia (oknum) mengaku orang dekat pejabat setempat sehingga dipastikan akan lolos dan terdaftar sebagai penerima bantuan.
Terungkapnya kasus itu, para calon korban penerima bantuan mendatangi Dinas Disperindagkop Palangka Raya mempertanyakan dan informasinya bahwa ribuan warga yang diajukan oleh oknum tersebut tidak terdaftar menjadi peserta penerima bantuan UMKM.
“Ternyata surat edaran yang 5 ribu peserta penerima bantuan UMKM tidak ada ujar orang dinas. Hanya menambah 1000 saja untuk mencukupi kuota yang kemaren, dan kami kena tipu pak,” pungkasnya.
Untuk itu lanjut Novia, mereka akan segera melaporkan penipuan ini kepada pihak Kepolisian jika oknum tersebut tidak mengembalikan uang mereka.
“Bayangkan saja pak, ada ribuan orang membayar kepada oknum itu bervariasi mulai Rp100 ribu – Rp500 ribu rupiah,” bebernya. (C12)