Kadisdik Kotim Tegaskan Anak Berkebutuhan Khusus Bukan Penyakit Menular

Plt Kadisdik Kotim, M. Irfansyah.
Plt Kadisdik Kotim, M. Irfansyah.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kadisdik Kotim) menegaskan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukan penyakit menular.

“Itu bukan kondisi penyakit yang menular. Ciri-ciri ABK itu misal ada yang bicaranya lambat dan terbata-bata, mata juling, berkacamata tebal, atau lambat merespon, hingga IQ rendah. Dan itu semua tidak menular,” tegasnya, Jumat 13 Oktober 2023.

Oleh karena itu, Disdik Kotim pun mengimbau agar orang tua murid tidak perlu khawatir ketika anaknya belajar bersama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) saat di sekolah.

“Bagi orang tua murid yang di kelasnya kebetulan ada anak-anak ABK. Kami harap mereka paham bahwa tidak mungkin anak-anak menjadi korban atau pun menular penyakitnya,” ucap Irfansyah.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya juga tidak pernah menemukan bahwa ada anak yang tertular menjadi ABK.

Disdik Kotim juga berharap para orang tua murid percaya kepada guru-guru di sekolah, bahwa mereka sudah bisa mengidentifikasi dan sudah tahu bagaimana menangani anak-anak ABK. Baik pada saat di ruangan ketika proses pembelajaran maupun saat waktu istirahat jam belajar.

Adapun saat ini, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan kuota ABK di sekolah-sekolah umum. Di mana setiap kelasnya terdapat kuota paling banyak 5 persen kursi yang tersedia untuk ABK di sekolah umum.

Irfansyah menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap ABK agar bisa bersekolah di tempat-tempat terdekat mereka.

Dengan adanya kebijakan tersebut, anak-anak dengan status ABK tersebut tidak harus mencari sekolah inklusi. Apalagi jika sekolah inklusi yang tersedia berlokasi jauh dari rumah. (C10)

hut kotim 72 catatan.co.id

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *