CATATAN.CO.ID, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (BPBD Kotim) mengutamakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dekat objek vital dan permukiman.
“Objek vital juga kita utamakan, seperti tiang-tiang transmisi sistem kelistrikan, internet, SPBU dan bandara juga kita jaga,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, Senin 4 September 2023.
Lanjutnya, objek vital diutamakan agar perekonomian di Sampit tetap berjalan normal walaupun terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah tempat.
Selain objek vital, kebakaran lahan di daerah pemukiman juga menjadi prioritas bagi tim penanggulangan karhutla.
Sementara itu, pada salah satu objek vital yakni Bandara H. Asan Sampit. Dilaporkan bahwa kabut asap akibat karhutla yang terjadi di Kotim belum mengganggu aktivitas penerbangan.
“Selama Agustus dan memasuki September ini alhamdulillah belum ada gangguan,” kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit Darinto.
Kabut asap belum mengganggu pendaratan maupun penerbangan di bandara. Sehingga tidak terjadi pembatalan penerbangan maupun delay akibat kabut asap.
Kemudian, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara H Asan Sampit Musuhanaya melalui prakirawan Ayasha mengatakan, selama kabut asap mengepung belum ada gangguan penerbangan.
“Sejauh ini masih baik-baik saja. Kabut asap itu bisa mengganggu penerbangan karena jarak pandang. Untuk di sini, 3 kilometer itu sudah minimal untuk keamanan penerbangan,” kata Nadine.
Diketahui Bandara HAsan Sampit melayani 2 penerbangan. Maskapai Wings Air dengan pesawat jenis ATR 72 terbang setiap hari rute Surabaya-Sampit pukul 09.55 WIB dan Sampit-Surabaya pukul 11.50 WIB.
Maskapai Nam Air dengan pesawat jenis Boeing rute Jakarta-Sampit dan Sampit-Jakarta terbang setiap hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Kedua rute tersebut masih terlayani dengan baik meski kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin menjadi. (C10)