CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Pardamean Gultom ingatkan, perusahaan di Kotim harus menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
“Sepanjang beroperasi perusahaan harus aman. SMK3 harus betul-betul diperhatikan. Perusahaan harus menciptakan situasi yang baik dan kondusif,” ujarnya, Rabu 9 Agustus 2023.
Legislator yang juga pernah menjadi manajer di sebuah perusahaan itu paham betul bagaimana pentingnya penerapan SMK3 di sebuah perusahaan.
Berdasarkan PP nomor 50 tahun 2012, SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Sistem tersebut meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam suatu perusahaan.
Salah satu perusahaan di Kotim yang juga ia soroti perlu menerapkan SMK3 adalah sebuah perusahaan yang terletak di Desa Telaga Baru, Mentawa Baru Ketapang, Sampit, yakni PT MPC.
Bahkan, baru-baru ini Komisi IV DPRD Kotim menggelar rapat kerja dengan sejumlah pihak terlibat membahas perlindungan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).
Rapat tersebut digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kotim, Jalan Jenderal Sudirman, Sampit, Selasa 8 Agustus 2023.
Turut hadir dalam rapat tersebut unsur pimpinan pemerintah Desa Telaga Baru, karyawan, masyarakat sekitar, pihak perusahaan PT MPC, dan perwakilan Pemerintah Daerah Kotim yang membidangi ketenagakerjaan.
“Apalagi kita harus ingat amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27 Ayat 2, bahwa setiap orang tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,” pungkas Gultom. (C10)
