CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang pelajar dari salah satu sekolah di Sampit memberikan pertanyaan kepada Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor, apakah perlu pembelajaran sex education atau edukasi seks di sekolah.
“Yang saya lihat, sex education itu masih tabu, padahal harus diajarkan sedini mungkin. Ada enggak sih memberikan sex education tanpa nuansa buruk. Padahal itu bukan sesuatu yang buruk. Bagaimana cara memberikan sex education yang baik,” kata pelajar tersebut, Senin, 13 Maret 2023.
Pertanyaan tersebut ia lontarkan saat dirinya menghadiri dialog interaktif pencegahan pergaulan bebas pada remaja yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Kotim, Jalan Achmad Yani, Sampit.
Halikin pun mengungkapkan memberikan jawaban dari pertanyaan kepada si pelajar tersebut. Dikatakannya, pihaknya akan berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Kotim terkait sex education.
“Nanti saya minta Disdik Kotim untuk mempelajari apakah perlu sex education di sekolah,” katanya.
Menurutnya, sex education memang perlu diajarkan di sekolah. Sebab, kenakalan remaja kerap muncul di saat para pelajar dengan pengetahuan mengenai sex education yang terbatas ingin mencoba memenuhi rasa keingintahuannya.
Hingga pada akhirnya, muncul kejadian pelajar yang hamil di luar nikah. Dan, terpaksa menikah di usia muda atau remaja.
Selain itu, ia berpesan kepada para pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut agar juga membentengi diri dengan agama. Ia menyampaikan, agama apapun tidak mungkin mengajarkan keburukan.
“Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Pasti semua agama mengajarkan kebaikan. Maka dari itu para pelajar perlu membentengi diri dengan agama. Agar tidak terjerumus ke kenakalan remaja,” demikian Halikinnor. (C10)