CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Agus Mulyadi mengatakan daerah itu diprediksi mengalami musim kemarau panjang. Karenanya, ia mengingatkan untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kita diperingatkan dari BMKG bahwasanya pada tahun ini kemarau panjang. Bahkan, mungkin disamakan dengan 2019. Jadi, kita tetap harus waspada untuk siaga bencana,” ujarnya, Rabu, 15 Februari 2023.
Meski begitu, disambungkannya jika melihat kondisi saat ini yang hampir setiap hari hujan. Sehingga berdasarkan pantauan timnya, laporan kejadian pun tidak ada dan titik-titik panas atau hotspot nol.
Ia menginformasikan, tahun ini diperkirakan Kotim akan mulai masuk musim kemarau pada Mei 2023 mendatang.
“BPBD sendiri sudah mempersiapkan, baik personel, peralatan maupun kegiatan sosialisasi juga persiapan untuk mengecek tempat-tempat dan sumur bor yang ada di Kotim,” tutur Agus.
Selain itu, pihaknya juga akan mengecek kondisi 17 embung dan 3 embung tambahan yang ada di Kotim, apakah embung tersebut siap dimanfaatkan atau tidak.
“Jadi, total 20 embung masih belum kita cek. Apakah bisa dipakai atau belum, atau mungkin tertutup sampah, atau kedalamannya mungkin ada yang kurang,” jelas Agus.
Ia pun mengklaim pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat kecamatan setempat atau instansi terkait untuk mengecek kondisi embung di Kotim.
“Agar pada saat kekeringan itu bisa dipergunakan sebagai sumber untuk pemadaman (karhutla),” imbuh Agus.
Ia pun baru saja menghadiri apel siaga gabungan yang diadakan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Ia ditugaskan Kepala BPBD Kotim, Rihel untuk menghadiri kegiatan tersebut. (C10)
