ANBK Bukan Hanya untuk Siswa, Tapi Asesmen Semua Lini Sekolah

Kepala Disdik Kotim, Susiawati, Senin, 3 Oktober 2022.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bukan hanya ditujukan untuk siswa/siswi. Tetapi asesmen tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana kualitas dan mutu sistem pembelajaran pada terhadap lini di sekolah. Hal itu diutarakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur Susiawati, Senin, 3 Oktober 2022.

“Orang tahunya kan selama ini, ANBK itu ujian buat siswa. Bukan, ANBK ini asesmen buat semua lingkungan sekolah. Ini asesmen buat gurunya juga,” ujar Susi sapaan singkat Susiawati.

Selanjutnya, Susi berkata, ANBK ini juga bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan. Dari ANBK, gambaran mengenai kualitas pembelajaran di suatu tingkat satuan pendidikan dapat diketahui, baik dari segi peserta didik, tenaga pengajar, hingga sarana dan prasarana.

Susi menerangkan, ada tiga instrumen yang diuji dalam ANBK ini. Ketiga instrumen tersebut meliputi, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

“Nah, survei lingkungan belajar inilah yang jadi tolak ukur kualitas lingkungan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan. Semua aspek-aspek produktif dinilai,” terang Susi.

Selain itu, survei karakter juga secara tidak langsung mampu memberikan gambaran mengenai lingkungan belajar para murid. Sebab, karakter murid akan mencerminkan bagaimana pengaruh lingkungan belajar membuatnya tumbuh. Survei karakter mengukur sikap (attitude), nilai (value), keyakinan, dan kebiasaan (habit) yang mencerminkan karakter murid.

Adapun, AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk menguji kemampuan peserta didik. Subinstrumen dalam AKM sendiri terdiri dari, literasi dan numerasi.

Aspek literasi memenggambarkan kemampuan peserta didik untuk memahami, menggunakan, mengembangkan, dan mengevaluasi teks tertulis. Sementara itu, aspek numerasi menggambarkan kemampuan peserta didik untuk menggunakan matematika sebagai alat pemecahan masalah dalam kehidupan, baik sebagai individu maupun berkontibusi sebagai warga negara.

Meskipun begitu, instrumen AKM juga dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana capaian dari sistem pembelajaran suatu tingkat satuan pendidikan. Hasil asesmen AKM dapat memberikan informasi sejauh mana efektifitas dari sistem pembelajaran, baik dari segi metode pembelajaran, kualitas tenaga pendidik, dan juga sarana prasarana.

Sementara itu, Susi menginformasikan, Kotawaringin Timur sendiri telah melaksanakan ANBK untuk tingkat SMP dan SMA. Untuk SD, ANBK baru simulasinya saja dan dilaksanakan pada hari ini, Senin, 3 Oktober 2022.

“Untuk SMP dan SMA sudah. Tapi, kalau SMA, yang menyelanggarakan dari pihak provinsi. Kalau SD hari ini baru simulasinya,” tukas Susi. (C10)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *