Hingga Pertengahan Tahun 2022, Ada 31 Kasus HIV/AIDS di Kotim

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kotawaringin Timur, Asikin Arpan saat sosialisasi di Kecamatan Baamang, Kamis, 15 September 2022.

 CATATAN.CO.ID, Sampit– Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) masih menjadi momok di dunia kesehatan Indonesia. Termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Hingga pertengahan tahun 2022 atau bulan Juni 2022 terdapat 31 kasus HIV/ AIDS di daerah itu.

“Laporan kasus positif AIDS dari bulan Januari hingga Juni 2022 mencapai 31 kasus, ” ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kotawaringin Timur, Asikin Arpan, Kamis, 15 September 2022.

Asikin menyapaikan jumlah kasus itu dalam dalam kampanye pencegahan dan penanggulangan AIDS di Kecamatan Baamang, di aula kecamatan tersebut. Kampanye tersebut disampaikan kepada perangkat kelurahan dan jajaran staf Kecamatan Baamang.

Menurut Asikin, sosialisasi kepada perangkat kelurahan dan kecamatan merupakan mandat dari Kepmendagri no. 20 Tahun 2007. Tujuannya untuk menyampaikan pengetahuan mengenai AIDS kepada jajaran perangkat kelurahan/desa dan kecamatan.
Sehingga angka penyebaran kasus positif AIDS di Kotim bisa ditekan.

“Sosialisasi ini bermanfaat sekali untuk menransfer pengetahuan kepada jajaran perangkat kelurahan atau desa dan kecamatan,” katanya.

Adapun materi sosialisasi yang disampaikan meliputi, gejala penyakit AIDS, cara penularannya, cara pencegahan dan penanggulangannya.

Selain itu juga disampaikan soal Program Warga Peduli AIDS atau yang disingkat WPA. WPA ini merupakan konsep oencegahan dan penanggulangan AIDS yang melibatkan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.

Tidak hanya di Kecamatan Baamang, sosialisasi semacam ini telah dilaksanakan oleh KPA di kecamatan lain sebelumnya.

“Kami sudah melakukan sosialisasi ini ke beberapa kantor kecamatan lainnya, seperti Cempaga, Kota Besi, dan Seranau. Nanti tanggal 20 kami akan adakan lagi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,” ujarnya.

Asikin Arpan menambahkan KPA juga telah melaksanakan sosialisasi rutin dilaksanakan setiap tahun kepada pelajar atau mahasiswa.

Menurutnya, Sosialisasi untuk pelajar dan mahasiswa sendiri dinilai sangat penting karena pelajar dan mahasiswa merupakan usia produktif yang perlu dilindungi dari risiko penyebaran AIDS.

“Tidak hanya kepada jajaran perangkat desa dan kecamatan, kita juga melakukan sosialisasi ini kepada pelajar atau mahasiswa setiap tahun ajaran baru. Karena apa? Karena mereka ini usia-usia produktif. Sebagai KPA, kita harus melindungi mereka, agar mereka aman dari risiko penyebaran AIDS, ” tutupnya. (C10).

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *