CATATAN.CO.ID, Sampit – Di tengah maraknya perkembangan berbagai jenis seni bela diri di daerah ini, seni bela diri Kuntau Bangkit mencoba tetap bertahan. Kini para pegiat seni bela diri tradisional itu terus berjuang untuk mengangkat kembali bela diri yang dulunya dipelajari masyarakat Suku Dayak tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu mengatakan, Kuntau Bangkui harus dipertahankan. Selain sebagai upaya melestarikan budaya, hal ini juga untuk mempertahankan eksistensi dan kebanggaan terhadap seni bela diri warisan para leluhur tersebut.
“Kita bertanggung jawab untuk membantu melestarikan ini. Kami berharap dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar Kuntau Bangkui ini bisa terus lestari dan kita kembangan,” harap Dadang di Sampit, Kamis, 11 Agustus 2022.
Dadang sangat getol memperjuangkan pelestarian dan pengembangan Kuntau Bangkui. Terlebih, Dadang kini dipercaya menjadi Ketua Dewan Pembina Perguruan Kuntau Bangkui Salamat.
Dia menyebut saat ini anggota perguruan itu sebanyak 1.640 tersebar di Sampit dan sejumlah kecamatan di luar pusat kota. Mereka terus berupaya mengembangkan dan mengangkat kembali seni bela diri tradisional ini.
Selama ini Kuntau Bangkui masih sering ditampilkan dalam berbagai acara adat maupun penyambutan tamu yakni lawang sakepeng. Melalui kegiatan-kegiatan itu diharapkan Kuntau Bangkui kembali dikenal dan diminati masyarakat.
Prestasi anggota Perguruan Kuntau Bangkui Salamat juga membanggakan. Mereka mampu berprestasi dan mengharumkan nama daerah melalui lomba-lomba seni bela diri tradisional.
Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan terhadap pelestarian Kuntau Bangkui. Pengembangannya memerlukan dukungan seperti peralatan dan tempat latihan yang memadai sehingga lebih optimal.
“Kami berharap pemerintah daerah juga terus mendukung upaya pelestarian Kuntau Bangkui. Ini patut menjadi salah satu kebanggaan daerah kita,” pungkas Dadang. (C2)