CATATAN.CO.ID, Sampit – Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur belum tersentuh program konversi ke tabung gas Liquid Petroleum Gas (LPG).
Keenam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Kota Besi, Telawang, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, dan Bukit Santuai.
“Kami telah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal minyak dan Gas bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM RI) untuk menyampaikan usulan konversi 6 kecamatan yang masih mendapat kuota minyak tanah,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Selasa 25 Juli 2023.
Karena memang pada kenyataannya masyarakat sudah beralih secara mandiri menggunakan LPG tabung 3 kilogram.
Sambungnya, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM RI telah melaksanakan rapat teknis bersama stake holder terkait untuk proses konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kilogram.
Sementara itu, harga bahan bakar gas bersubsidi di Kotim, harga eceran LPG tabung 3 kilogram masih tinggi berkisar Rp 40.000 – Rp 45.000 per tabung di daerah perkotaan>
Halikin pun mengusulkan tambahan kuota LPG tabung 3 kilogram sebesar 6,4 juta kilogram atau 2,1 juta tabung untuk rumah tangga miskin dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di 6 kecamatan yang belum konversi.
Berdasarkan data inflasi Sampit pada 2022, peningkatan indeks harga bahan bakar rumah tangga menjadi salah satu penyumbang inflasi.
Adapun Halikin menyampaikan hal itu, pada kegiatan seminar umum program hilir migas bersama Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). (C10)