CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Ablasi atau pengikisan daratan di pinggir sungai mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di pinggiran DAS Kahayan tepatnya di Jalan Kalimantan, Gang Kenangan, Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.
Setidaknya ada sekitar 5 rumah warga yang ambruk atau terdiri atas 7 kepala keluarga dan terdapat 27 jiwa yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana ablasi tersebut. Pemerintah setempat pun segera melakukan penanganan untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
“Informasinya kejadian sudah semenjak dari tanggal 8 Januari 2023, namun kami baru mendapati laporan kemarin. Kami pun langsung kelokasi, saat ini kami sudah data warga yang terdampak serta sudah diberikan bantuan juga,” kata Camat Pahandut, Berlianto, Rabu, 11 Januari 2023.
Berlianto melanjutkan, 27 jiwa warga yang terdampak ablasi itu akan dievakuasi ke Balai Kecamatan Pahandut untuk sementara waktu, sembari menunggu penanganan atau solusi selanjutnya (relokasi red) dari Pemko Palangka Raya.
“Di balai kecamatan kita akan siapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga tersebut baik sandang pangannya. Saat ini kita masih menunggu intruksi dari Bapak Wali Kota terkait relokasi ketempat yang lebih aman,” ujarnya.
Sementara itu warga setempat yang bermukim di pinggiran DAS Kahayan, Fauzi merasa khawatir ablasi tersebut meluas dan tempat tinggalnya pun akan terdampak nantinya. Terlebih salah satu rumah yang terdampak sebelumnya merupakan keluarganya.
“Jelas saya merasa khawatir terhadap bencana ini, apalagi rumah saya tidak jauh dari tempat yang terdampak sebelumnya dan itu merupakan keluarga saya sendiri,” jelasnya.
Dengan adanya wacana relokasi dari Pemko Palangka Raya, ia pun mengaku setuju saja akan tetapi jangan sampai jauh dari tempat tinggal awal, sebab dirinya memiliki usaha keramba ikan di DAS Kahayan tersebut.
“Seandainya nanti memang kita direlokasi, saya sih setuju saja, tapi jangan jauh-jauh lah dari tempat tinggal saya yang sekarang, karena saya memiliki usaha keramba ikan sebagai mata pencaharian, kalau jauh nanti siapa yang menjaga usaha saya itu,” ujarnya.
Dirinya pun mengharapkan, sebelum relokasi dilaksanakan ada baiknya pemerintah mendiskusikan hak tersebut kepada masyarakat sekitar yang berada di pinggiran DAS Kahayan tersebut agar bisa ditemukan solusi tepat terlebih yang memiliki usaha keramba ikan.
“Tidak ada masalah dengan relokasi, tapi ya itu tadi kami hendaknya tidak jauh dari sini tapi tempat baru itu aman, biar kami juga bisa sambil menjaga usaha yang digeluti sekarang. Harapannya juga ada diskusi dengan masyarakat terkait relokasi itu,” tukasnya. (C14)