CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pertanian Kotawaringin Timur terus gencar melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap sapi. Sasaran pemerintah adalah sapi lokal, agar terhindar dari wabah yang melanda Pulau Jawa itu.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kotim Hendrayatno mengatakan, hingga saat ini jumlah sapi yang sudah divaksin PMK mencapai 2000 ekor lebih. Angka tersebut kalau dipersentasikan sekitar 40 persen dari total populasi sapi di Kotim.
“Kami terus kerja keras melaksanakan vaksin. Oktober ini vaksinasi kita diharapkan sudah di atas 70 persen,” kata Endra, Kamis, 6 Oktober 2022.
Endra mengatakan, kalau vaksinasi terhadap sapi sudah mencapai 70 persen maka diharapkan sapi lokal aman dari PMK. Meskipun sejauh ini tidak lagi ditemukan penyakit PMK pada sapi, namun penularan bisa didapatkan dari sapi yang didatangkan dari luar. Terlebih dalam waktu dekat Kotim kembali menerima lagi pasokan sapi dari luar daerah.
“Walaupun ada hewan yang masuk membawa penyakit PMK hewan-hewan lokal kita aman,” imbuhnya.
Saat ini, lanjut dia, masih ada 5 kecamatan belum melaksanakan vaksinasi. Untuk itu pihaknya terus berjalan melakukan vaksin di sejumlah kecamatan yang belum terjamah.
“Ketersediaan vaksin sementara aman. Ada 4 ribuan. Sisanya 2500 nanti kalau habis kita tinggal minta ke provinsi atau pusat,” sebutnya.
Dia menargetkan 6000 sapi harus divaksin karena populasi sapi di Kotim yang paling banyak. Selain sapi, pihaknya juga melakukan vaksin terhadap kerbau, kambing, dan domba. (C9)