CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur menyebutkan pascapandemi mereda produksi sampah oleh masyarakat Kota Sampit, meningkat. Ini diyakini sebagai salah satu parameter bahwa ekonomi masyarakat telah pulih.
“Saya menilai ada peningkatan volume sampah yang dipicu perubahan perilaku atau gaya hidup masyarakat,” ungkap Kepala DLH Kotim, Machmoer, Kamis , 21 Juli 2022.
Pria yang sebelumnya lama menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotim ini mencontohkan, dulu di rumah makan atau kafe menggunakan peralatan yang dapat digunakan berkali-kali, tapi kini beralih ke peralatan sekali pakai, seperti gelas plastik dan sebagainya, agar lebih praktis.
“Nah hal seperti ini membuat produksi sampah semakin meningkat,” ujarnya.
Namun apabila ditinjau dari sisi ekonomi hal ini menurutnya cukup bagus. Artinya: perekonomian masyarakat sudah mulai pulih, setelah dua tahun lebih digempur pandemi.
Kendati demikian, sebenarnya peningkatan volume sampah ini tidak serta merta menyebabkan over kapasitas. Justru volume sampah yang biasa dibuang masyarakat hanya 5 persen dengan kapasitas depo yang tersedia.
Pasalnya, hal tersebut berhubungan dengan kebiasaan sebagian oknum masyarakat yang tidak tertib dalam membuang sampah ke dalam depo. Mereka sekadar meletakan sampah di depan depo yang kemudian ditiru oleh masyarakat lainnya. Sehingga lama kelamaan menumpuk hingga ke jalan.
“Padahal di dalam depo masih kosong, malah dibuang di luar. Mestinya, sampah itu ditumpuk hingga beberapa meter pun masih bisa, itulah alasannya rata-rata bangunan depo tinggi-tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan, kondisi ini membuat pihaknya perlu lebih ekstra dalam mengawasi masyarakat yang membuang sampah di depo. Ia mengapresiasi masyarakat yang mau membuang sampah di depo, ketimbang membuang sembarangan di jalan.
Namun, akan lebih baik jika sampah tersebut dibuang dengan tertib dan ditata, masyarakat bisa meminta arahan dari petugas penjaga depo jika bingung menentukan tempat untuk meletakan sampahnya di depo. (C1)
