Siswa SMP di Sampit Dipalak dan Dikeroyok Kakak Kelasnya hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Sampit, Kotawaringin Timur, menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya. Korban dikeroyok diduga lantaran tidak mau memberi uang kepada kakak-kakak kelasnya tersebut.

Pengeroyokan tersebut terjadi pada Kamis, 16 Desember 2021, yang dilakukan di ruang kelas pada saat pihak sekolah melaksanakan pertemuan antarkelas atau Class Metting usai ulangan.

Akibatnya, korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, karena sempat pingsan dan mengalami sesak napas.

“Anak saya sempat dibawa ke rumah sakit, alhamdulillah sudah bisa pulang,” ujar ayah korban, Muhammad Idi Yusup, Jumat, 17 Desember 2021.

Aksi pengeroyokan tersebut sangat disayangkan oleh keluarga. Dan itu sempat membuat mereka geram. Apalagi dilakukan di lingkungan sekolah, dan terduga pelakunya merupakan kakak kelas korban sendiri.

Sementara, korban merupakan siswa kelas VII, dirinya dikeroyok oleh siswa kelas VIII dan XI. Akibat hal tersebut, pihak sekolah sudah mempertemukan keluarga korban dengan sejumlah pelaku.

“Tadi pagi kami bertemu dengan terduga yang memukuli anak saya, dengan didampingi keluarganya masing-masing. Namun masih ada yang tidak berani hadir,” kata Yusup.

Sementara, dari informasi yang dihimpun catatan.co.id, aksi pengeroyokan tersebut bermula ketika sejumlah kakak kelas menghampiri korban.

Ketika itu pelaku meminta sejumlah uang. Namun korban tidak memberikannya. Sehingga, siswa tersebut langsung dipukuli oleh puluhan kakak kelasnya tersebut.

Bahkan korban sempat didorong ke dinding, ditendang, dan dicekik hingga pingsan. Guru di sekolah tersebut baru mengetahui adanya aksi pengeroyokan setelah korban pingsan.

Korban pun sempat dibawa ke ruang UKS, hingga dilarikan ke Puskesmas. Namun karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, membuat korban harus dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit.

Saat ini korban sudah bisa keluar dari RSUD dr Murjani Sampit, namun masih harus diberikan perawatan di rumahnya. Karena masih mengeluh sesak napas. (C3)

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *