CATATAN.CO.ID, Sampit – Meningkatnya penularan COVID-19 membuat dua sekolah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). MAN Kotawaringin Timur menghentikan PTM karena guru terpapar COVID-19, sedangkan MTsN 1 Kotawaringin Timur beralasan untuk mengantisipasi.
Kepala MAN Kotawaringin Timur Muhammad Rusidi mengatakan, penghentian sementara PTM untuk mencegah penularan COVID-19. Dia berharap mereka yang terpapar virus tersebut juga segera sembuh.
“Awalnya ada guru yang suaminya positif COVID-19. Kemudian kami melakukan swab, ternyata ada delapan guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga kami putuskan menghentikan sementara PTM,” kata Rusidi, Kamis 10 Februari 2022.
MAN Kotawaringin Timur menghentikan sementara PTM mulai Rabu (Rabu (9/2) hingga 20 Februari 2022 mendatang. Pembelajaran kini dilaksanakan sistem luring atau online.
Menyikapi situasi itu, pihak sekolah mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Sekolah yang berlokasi di Jalan HM Arsyad ini memberlakukan penghentian PTM selama 14 hari. Dia berharap langkah ini dapat memutus penularan COVID-19.
“Delapan tenaga pendidik itu tidak mengalami gejala serius. Tidak sampai mengganggu pernapasan. Mereka menjalani isolasi mandiri dan kondisinya cukup baik,” kata Rusidi.
Sementara itu Kepala MTsN 1 Kotawaringin Timur Jainuddin mengatakan, pihaknya menghentikan sementara PTM sebagai langkah antisipasi menyikapi meningkatnya kasus COVID-19 di daerah ini.
Pembelajaran tatap muka dihentikan sementara mulai Rabu (9/2) sampai Sabtu (12/2) nanti. Selama itu peserta didik belajar secara mandiri di rumah.
“Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kondisi di sekolah kami sendiri, serta ada imbauan dari Kementerian Agama untuk mengantisipasi COVID-19, serta kondisi di lapangan setelah pemantauan pihak puskesmas,” pungkas Jainuddin. (C2)