CATATAN.CO.ID, Sampit – Kegiatan-kegiatan keagamaan diharapkan bisa menjaga ketertiban dan ketenteraman di lingkungan sekolah. Hal ini disampaikan, Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman.
“Sekolah kami telah melaksanakan kegiatan zikir bersama setiap dua bulan sekali dalam rangka meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Selain itu, kami melaksanakan kegiatan rohani baik untuk warga sekolah yang beragama Hindu, Budha, Kristen, maupun Katolik,” katanya, Rabu 31 Januari 2024.
Lanjutnya, patut disyukuri bahwa selama ini suasana pembelajaran di lingkungan SMPN 2 Sampit sudah bisa terkendali, aman, tertib, dan kondusif, serta terbebas dari tindakan kekerasan seperti bullying atau perundungan.
Bahkan, selain mengadakan kegiatan keagamaan, pihak sekolah tersebut juga telah menempuh berbagai langkah guna menjaga ketertiban dan kemananan sekolah, termasuk terhindar dari fenomena bullying.
“Pada saat proses pembelajaran, Bapak/Ibu Guru di sekolah juga memberikan kegiatan edukasi atau pendalaman mengenai bullying,” sebut Abdurrahman.
Langkah lainnya, SMPN 2 Sampit juga telah menandatangi pakta integritas Stop Perundungan dan membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah.
Terlebih, sebagaimana yang dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M. Irfansyah, semua sekolah wajib mempunyai TPPK.
“Hal itu juga merupakan amanah dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Sehingga, diharapkan di sekolah tidak ada lagi perundungan ataupun bullying di sekolah,” jelas Irfansyah.
Dia menekankan kepada seluruh TPPK, langkah yang paling penting dalam mengatasi tindak kekerasan harus dimulai dari pencegahan, baik berupa sosialisasi ataupun mengingatkan para peserta didik saat pelaksanaan upacara maupun apel. (C10)