CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie Anderson meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit dan perusahaan besar lainnya di daerah ini agar disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.
“Karena terungkap belakangan ini muncul klaster dari perusahaan perkebunan,” katanya, Jumat, 25 Februari 2022
Dikatakannya, pandemi Covid-19 ini masih terjadi, maka dari itu harus tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya memakai masker dalam setiap kesempatan bertemu orang
Imbauan itu disampaikan Rinie menyikapi kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Munculnya klaster penularan di perusahaan perkebunan juga menjadi perhatian serius politisi PDI Perjuangan ini.
Rinie mengapresiasi sikap perusahaan yang proaktif melaporkan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan penularan Covid-19 di lingkungan perusahaan mereka.
Sementara itu bagi perusahaan lainnya, kejadian ini diharapkan menjadi peringatan agar tidak sampai terjadi di perusahaan masing-masing. Upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat harus dilakukan.
Rinie juga mendorong vaksinasi Covid-19 terus dioptimalkan. Tujuannya untuk melindungi masyarakat, termasuk pekerja di lingkungan perusahaan agar tidak mudah tertular Covid-19.
“Kita harus memaksimalkan vaksinasi Covid-19 bagi semua kalangan. Harapannya agar terbentuk ‘herd immunity’ agar mata rantai penularan bisa segera diputus sehingga pandemi ini segera berakhir,” tandas Rinie.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, lonjakan kasus terjadi pada pekan lalu. Saat itu terjadi penambahan sebanyak 71 kasus baru warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal yang menjadi perhatian karena disebutkan penambahan kasus Covid-19 terbanyak pada hari itu yaitu pada lingkungan perusahaan perkebunan.
Berdasarkan data sebarannya, tergambar bahwa penambahan kasus terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Utara yaitu 46 orang. Munculnya klaster perkebunan ini perlu mendapat perhatian serius agar penularan tidak meluas. (C4)